Chapter 2

818 121 40
                                    

Mina dan myoui duduk dibelakang mobil dengan tenang, sementara sharon duduk di kursi depan tepat di sebelah jeongyeon yang sedang mengemudikan mobilnya. Suasana canggung pun mulai menyelimuti mereka semua.

Mina dan myoui sibuk melihat keluar jendela sedangkan sharon malah sibuk mencuri pandang ke arah jeongyeon.

Jeongyeon di sisi lain sering mengusap wajahnya dan menghela napas berat saat mengingat kalau dia akan tinggal bersama dengan ketiga wanita itu.

Lama berkendara, akhirnya mereka pun sampai di rumah tempat mereka akan tinggal bersama.

Myoui dan mina langsung saja turun dari mobil tanpa mengatakan sepatah kata pun pada jeongyeon lalu masuk ke dalam rumah.

Hal itu sungguh berbeda dengan sharon yang memilih untuk menunggu jeongyeon dan membantunya menurunkan barang-barang bawaan mereka.

"Terima kasih, jeongyeon...."ucap sharon yang dibalas dengan senyum canggung oleh jeongyeon.

Jeongyeon memerhatikan rumah yang tidak begitu besar tapi indah dan luas untuk mereka berempat.

Ketika jeongyeon masuk, dia melihat mina sedang duduk di sofa dengan tangan bersilang. Matanya yang tajam mengikutinya saat jeongyeon masuk ke dalam rumah.

"Kau!!!"panggil mina dengan suara keras yang membuat jeongyeon menoleh ke arahnya dengan alis terangkat.

"Kita perlu bicara!!!"tambahnya yang terdengar seperti bos.

"Apa kita akan membicarakan tentang pembagian malam pertama saat pernikahan kita nanti?"tanya jeongyeon bercanda untuk mencairkan suasana saat dia duduk di sofa.

Tapi sayangnya ekspresi gadis itu tidak berubah sama sekali, malah suasana terasa semakin dingin di antara mereka berdua.

"Jangan bermimpi! Aku tidak akan pernah sudi menikah dan menjadi isterimu!!!" jawab mina dengan sinis.

"Wow itu sangat keren!"ejek jeongyeon dengan senyum konyolnya.

"Jadi kau ingin membicarakan apa?" tanya jeongyeon.

"Kita akan memiliki beberapa aturan di dalam rumah ini..."ucap mina yang membuat jeongyeon mengangkat alisnya.

"Okey..." balas jeongyeon sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Pertama, urus urusanmu sendiri. Kedua, bersihkan ke kacauanmu sendiri. Last but not least, hindari melakukan sesuatu yang mungkin mengganggu ku..."ucap mina dengan serius.

"Okey,  aturan yang bagus...." jeongyeon mengangguk setuju.

"Siapa pun yang akan melanggar aturan itu akan keluar dari rumah ini..."lanjut mina.

"Wah, aku suka ide itu..."balas jeongyeon dengan senyum konyolnya.

Mina hanya memutar matanya dengan malas sebelum bangkit dari sofa dan pergi menuju kamarnya.





Keesokan harinya...

Jeongyeon pov

Ini adalah hari ke empat ku dengan tiga wanita cantik tapi aneh itu tinggal di rumah yang sama.

Yah, ini semua karena aturan kedua orang tua kami. Mereka menyuruh kami untuk tinggal bersama selama sekitar 6 bulan. Mereka mengatakan bahwa itu akan membuat kami lebih dekat dan mengenal satu sama lain.

Awalnya aku ragu karena aku seorang lelaki normal dan dipaksa tinggal bersama dengan ketiga gadis yang bisa ku bilang....ummm cantik. Dan itu sungguh menjadi godaan besar bagiku.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang