Chapter 30

1.2K 119 143
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu oleh Hirai bersaudara akhirnya datang juga. Di depannya sudah ada pria yang sebentar lagi resmi menjadi suami mereka.

Mereka betiga menatap calon suaminya itu dengan ekspresi yamg berbeda, gembira, tenang, bahagia, genit dan menggoda.

Memakai gaun putih yang seksi, mengekspos bentuk lekukan setiap sudut tubuh mereka. Make up yang terlihat pas dengan rambut yang tergerai sempurna.

Mereka terlihat begitu cantik, anggun dan mengaggumkan. Tak salah jika semua orang terpukau dan merasa iri pada jeongyeon.

"Apa?"bingung jeongyeon saat ketiga calon istrinya itu tak pernah melepaskan pandangan mereka darinya sedari tadi.

"Jangan menatapku seperti itu..." risih jeongyeon membuang mukanya.

Myoui mulai maju selangkah, memandangi jeongyeon dari ujung rambut sampai ujung kakinya.

"Kau sangat tampan, sayang..." puji myoui mengusap lembut pipi jeongyeon dan menciumnya.

Dia begitu kagum melihat jeongyeon dalam balutan tuxedo hitam dan potongan rambut pirang barunya, membuat pria itu terlihat jauh lebih tampan dari sebelumnya.

"Aku tidak sabar menghabiskan malamku denganmu, jeongie..." kali ini giliran sharon yang mendekat dan membisikan sesuatu di telinga jeongyeon.

Matanya mengerling nakal, dengan jari-jari lentiknya sengaja bermain di dada jeongyeon.

"Bersiaplah...."tambahnya mengacu pada pernikahan yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

Setelah mengatakan itu, sharon lalu mencium pipi jeongyeon dan mengedipkan matanya sebelum berdiri di samping myoui.

Kali ini mina yang berdiri di depannya, mina masih diam memandangi jeongyeon dengan pancaran mata memuja.

"Wae?" tanya jeongyeon keheranan.

"Saranghae...."cetus mina mengerling nakal disertai seringai yang menggoda.

"Sudah sudah...kalian harus kembali keruangan kalian..." ucap sana memperingati ketiga adiknya yang sudah memaksa masuk ke ruangan jeongyeon hanya untuk melihat pengantin pria mereka.

"Sebentar lagi, unnie..." rengek sharon dengan mata masih mengawasi sang pujaan hati.

"Tidak, tidak. Kalian harus kembali sekarang!" ucap momo yang tidak habis pikir dengan ketiga adiknya itu.

"Kalian harus sabar. Setelah pernikahan kalian selesai, maka kalian akan bebas melakukan apapun pada jeongyeon...." sambung sana menaik turunkan alisnya.

"Ya tuhan....seungyeon nuna..." panggil jeongyeon buru-buru berbalik dan memutuskan melarikan diri dari kegenitan Hirai bersaudara.
.
.
.
.
.
Semua tamu undangan, sahabat jeongyeon, myoui, sharon dan mina, satu persatu mulai mengucapkan selamat atas pernikahan yang berjalan lancar.

"Jeongyeon, kau beruntung sekali...aku benar-benar iri padamu..." chaeyoung dan jackson datang memeluk jeongyeon dengan wajah bodoh mereka.

Mereka menarik tangan jeongyeon sedikit menjauh dari ketiga istrinya dan membisikkan sesuatu yang membuat jeongyeon mengernyitkan alisnya.

"Kau harus kuat jeongyeon. Kau mempunyai tiga istri dan kurasa kau tidak akan bisa tidur malam ini..."

"Aku bisa memberikan obat kuat untukmu..."

"Hentikan bodoh!" jeongyeon dengan wajah kesalnya mendorong pelan chaeyoung dan jackson hingga ia menabrak baekhyun.

"Kami hanya memberi solusi dan saran kawan..." chaeyoung dan jackson kemudian mendekat untuk menyalami istri jeongyeon.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang