Hatinya bergetar, dia bahkan bisa merasakan darahnya mengalir di nadinya. Dia menoleh ke samping kirinya untuk melihat kedua orangtuanya serta kakak perempuan nya sedang tersenyum bahagia ke arahnya.
Ayahnya menepuk punggungnya seperti mengatakan padanya bahwa semuanya akan baik-baik saja sementara ibunya hanya tersenyum dan menggenggam erat tangan putranya.
Mereka baru saja sampai di sebuah restoran mewah di dekat pusat kota seoul. Mereka berjalan ke pintu dan melihat seorang pelayan yang sudah menunggu kedatangan mereka.
"Silahkan tuan Yoo..."ucap pelayan dengan sopan.
Keluarga Yoo berjalan dibelakang pelayan menuju ruang VIP yang terletak di lantai paling atas restoran mewah itu. Pelayan membuka pintu ruangan VIP lalu mempersilahkan keluarga Yoo untuk masuk dan menunggu disana.
Jeongyeon pov
Hari ini adalah hari dimana masa lajangku akan berakhir. Aku sekarang sedang berada di salah satu restoran mewah bersama keluargaku.
Kalian pasti tau apa yang terjadi padaku? Yap...orang tuaku baru saja memaksaku untuk menikah dengan putri dari sahabat mereka.
"Apa kau senang bertemu dengan calon mertuamu, jeong?" bisik seungyeon kakak ku.
"Aku sangat senang hingga aku rasanya hampir mati..."aku menjawab sinis dan tersenyum palsu yang membuatnya menertawakan ku.
"Kau pasti mati dalam kebahagiaan, bodoh!" dia menjawab sambil memberiku tatapan penuh pengertian dan menyeringai padaku.
"Apa mereka benar-benar akan datang? Kita sudah menunggu selama satu jam, appa. Aku lelah dan ingin istirahat..."aku merengek pada kedua orangtua ku.
"Mereka sedang dalam perjalanan ke sini, sebaiknya kau bersikap baik pada mereka, jeong..." appa menjawab dengan suara yang tegas dan memelototi ku.
Aku tidak bisa mengatakan tidak kepada mereka tentang masalah ini. Mereka mengancam akan menendangku keluar dari rumah jika aku menolak perjodohan ini.
Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Uang adalah yang terpenting bagiku saat ini, jadi itu sebabnya aku harus mematuhi mereka.
"Sayang, perlakukan tunangan mu dengan baik, oke?"kata eomma padaku.
"Eomma tidak perlu mengatakan itu padanya. Jeongyeon pasti memperlakukan tunangannya dengan baik..."kata kakak ku sambil tersenyum licik.
Aku mengernyitkan alisku padanya karena aku mulai curiga dia tahu siapa gadis yang akan menjadi isteriku itu.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"dia bertanya dan tertawa.
"Apa kau tahu siapa calon tunangan ku?" aku bertanya padanya dengan rasa ingin tau yang tinggi.
"Apa yang aku dapatkan jika aku menjawab pertanyaan mu?"balasnya yang membuatku mengernyitkan hidungku.
"Nuna selalu saja meminta imbalan saat aku bertanya padamu..."kataku dengan kesal yang membuatnya tertawa.
"Yah, begitu lah cara kerjanya. Jika kau ingin tahu jawabannya maka berikan sesuatu sebagai balasannya..."dia berkata dengan senyum licik di wajahnya.
"Cih! Sudahlah..." kataku dengan kesal.
"Mereka di sini..."eommaku berkata dengan gembira saat melihat pasangan dan dua orang gadis memasuki restoran.
Aku mengangkat alisku ketika aku melihat mereka. Aku pikir itu akan menjadi keluarga korea tapi yang mengejutkan ku, itu adalah Jepang.
Appa bangkit dari tempat duduknya dan langsung menyambut mereka. Aku dan kakakku menyapa mereka dengan sopan dan itu membuatku bertanya-tanya, siapa diantara dua gadis itu yang akan menjadi istriku.