Chapter 14

744 114 78
                                    

Myoui dan jeongyeon masih menikmati waktu mereka dengan menonton film di atas tempat tidur jeongyeon.

Myoui ingat bahwa dia mempunyai beberapa makanan ringan di dapur mereka, jadi dia segera turun dari kasur untuk mengambilnya.

Mereka berdua menikmati mengunyah beberapa makanan ringan sambil menonton film yang diputar di laptop jeongyeon.

Jeongyeon menoleh ke arah myoui dan melihat ada noda di bawah bibif myoui.

Myoui merasa kalau jeongyeon sedang menatapnya, jadi dia menoleh untuk menghadap calon suaminya itu.

"Apa yang kau lihat?" jeongyeon tidak menjawab tapi dia malah mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke myoui.

Myoui melihat jika jeongyeon melihat bibirnya saat ini. Dia tidak tahu harus berbuat apa, dia merasa tubuhnya tidak bisa bergerak. Dia tanpa sadar menutup matanya dan mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jeongyeon meraih tisu di meja belakang myoui dan dengan lembut menyeka noda di bibir myoui.

Myoui perlahan membuka matanya saat merasakan sesuatu yang tipis berada di bibirnya.

"Ada noda di bibirmu..."kata jeongyeon sambil menunjukan tisu pada myoui.

Myoui tidak tahu kenapa, tapi dia tiba-tiba merasa kecewa dengan tindakan jeongyeon dan langsung mengabaikannya.

"Ehem i-iya..." gugup myoui yang kembali pura-pura fokus pada layar laptop jeongyeon.

Ini hampir jam 10 lewat, myoui melihat bahwa jeongyeon perlahan-lahan menggelengkan kepalanya berusaha untuk tetap terjaga.

"Jeongyeon...sini, berbaringlah..."ucap myoui.

"Tapi aku masih ingin menonton filmnya..."tolak jeongyeon tapi dengan pasrah, dia mulai berbaring ketika myoui menatap tajam ke arahnya.

"Kita bisa menontonnya lain kali, sekarang sebaiknya kau istirahat..." myoui dengan lembut menggerakkan jarinya ke rambut jeongyeon dan membuat calon suaminya itu tertidur.

Dia melihat ke arah tangan jeongyeon dan dengan lembut memijat area yang terkilir dengan tangannya.

"Bodoh, kenapa kau membiarkan mina mencium mu?"myoui bergumam sambil memainkan jari tangan jeongyeon.

"Lain kali, kau harus lebih hati-hati, oke?" myoui terus menatap jeongyeon yang tertidur disampingnya.

Tangannya yang tadi di rambut jeongyeon sekarang turun ke pipi calon suaminya itu. Dia lalu mencondongkan tubuhnya ke depan untuk menatap wajah jeongyeon lebih dekat.

"Jeongyeon...."

Ceklek....

Myoui segera mundur saat pintu kamar jeongyeon tiba-tiba dibuka, begitu pun dengan jeongyeon yang juga ikut terbangun oleh suara keras itu.

Tiba-tiba sharon menerobos masuk ke kamar jeongyeon tanpa mau mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Myoui unnie?"kaget sharon ketika melihat myoui berada di atas kasur jeongyeon.

"Apa yang ka.."

"Sharon jangan ganggu jeongyeon sekarang. Ini sudah malam dan dia perlu istirahat..." potong myoui sambil menarik tangan sharon agar keluar dari kamar jeongyeon.

"Unnie..." rengek sharon tidak terima.

"Selamat malam, jeong..." ucap myoui menutup pintu kamar jeongyeon dan membawa sharon menjauh dari kamar jeongyeon.







Satu minggu kemudian....

Akhir pekan seharusnya dihabiskan seperti yang jeongyeon inginkan. Dia biasanya akan tidur, istirahat dan bersantai setelah seminggu yang melelahkan.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang