Chapter 27

779 123 204
                                    

Matahari menyinari wajah tiga gadis kembar yang membuat lekuk wajah mereka terlihat begitu bersinar, sulit bagi jeongyeon untuk mengalihkan pandangannya dari ketiga gadis itu.

Jeongyeon tahu jika myoui, sharon dan mina menyadarinya ketika mereka berbalik dan menghadap ke arahnya dengan alis terangkat.

"Surprise!"kata jeongyeon memperlihatkan gigi putihnya yang sempurna.

"Serius jeongie?"

"Apa kau bercanda, sayang?"

"Kenapa harus di sini, jeongyeon?"

Tiga gadis itu serentak bertanya pada jeongyeon ketika mereka selesai menjelajahi sekelilingnya dengan mata mereka.

"Percayalah, ada banyak kesenangan disini. Ada daging sapi korea, kembang api di malam hari dan kios-kios luar biasa dengan barang-barang bagus..."jelas jeongyeon dengan semangat.

"Kembang api?"

"Daging?"

"Barang-barang bagus?"

Mata mereka bertiga melebar penuh semangat, sudut mulutnya tertarik ke atas. Mereka mengangkat kepala ke atas untuk melihat calon suami mereka dan berharap jika jeongyeon tidak berbohong.

"Yap...itu favorit kalian bukan? Sekarang, ayo kita cari makan dulu..." jeongyeon mengacak-acak rambut myoui, sharon dan mina bergantian sebelum berjalan menuju warung makan.

Sebenarnya jeongyeon ingin menggandeng tangan myoui, sharon dan mina tapi dia bingung. Dia hanya memiliki dua tangan dan bagaimana caranya agar dia bisa menggandeng tangan mereka bertiga.

Tidak mungkin kan, jika jeongyeon hanya mengandeng dua tunangannya dan membiarkan satunya lagi di belakang.

Bisa-bisa nanti mereka kembali bertengkar dan mengatakan kalau jeongyeon suka membeda-bedakan mereka lagi.

Myoui, sharon dan mina berjalan di sebelah tunangannya yang begitu tampan dengan mata mereka menatap ke arah menu makanan, ketika jeongyeon berhenti di salah satu restoran tradisional.

"Nah kalian ingin makan apa?" tanya jeongyeon menunggu myoui, sharon dan mina selesai memilih makanannya.

"Hmm, samakan saja denganmu, jeongie..." ucap sharon yang terlihat bingung saat memilih makanannya.

"Aku terserah padamu saja, jeongyeon..." jeongyeon menggaruk lehernya saat mendengar mina, dia lalu melihat ke arah myoui dan diam-diam berharap jika myoui sudah memutuskan apa yang ingin dia makan.

"Eumm aku bingung karena makanannya terlalu banyak. Jadi aku juga menyerahkan nya padamu, sayang..." jeongyeon menghela napas beratnya.

"Hah...aku lupa jika mereka kembar identik...." batin jeongyeon.

"Baiklah, kalau begitu kalian duduk saja dulu..." kata jeongyeon sebelum pergi memesan makanannya.

Myoui merasa lucu setiap kali melihat jeongyeon mengikuti mereka dengan pasrah. Jeogyeon bahkan tidak pernah lagi membantah jika mereka bertiga meminta atau menginginkan sesuatu darinya.

Sharon tersenyum ketika melihat jeongyeon kembali dan berjalan mendekati mereka bertiga. Dia menepuk-nepuk kursi di sebelahnya dan berharap jeongyeon duduk di sana.

Mina yang melihatnya itu tidak mau kalah, dia juga ikut memberi isyarat agar jeongyeon duduk di sebelahnya saja.

"Hufff...aku di sini saja..." jeongyeon mengambil kursinya dan memilih untuk duduk di ujung sendirian, tanpa ada myoui, sharon atau pun mina di sisinya.

"Jeongie..."

"Jeongyeon..." mina dan sharon langsung merengek manja.

"Apa? Aku tidak ingin kalian bertengkar lagi. Jadi sebaiknya aku duduk di sini saja..." myoui yang lebih dewasa mengangguk setuju dengan keputusan calon suaminya itu.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang