Chapter 12

750 116 96
                                    

Jeongyeon pov

Aku menghabiskan waktuku dengan menonton tv hari ini. Untung sharon tidak ada di rumah, jika tidak dia pasti akan memaksaku untuk keluar bersamanya lagi.

Sejak kencan paksa waktu itu, sikap sharon berubah drastis padaku. Dia yang biasanya cuek sekarang berubah menjadi sangat manja bahkan melebihi anak kecil.

Dia selalu merengek ingin pergi keluar bersamaku dan bahkan dia ingin ikut saat aku akan bertemu teman-teman ku. Ternyata dia memang jauh berbeda dengan myoui.

"Yah!!"mina menarik perhatian ku ketika dia mendekatiku di ruang tamu dan mengganggu waktu santai ku.

"Apa?" jawabku saat aku berbalik dan menatapnya.

"K-kau waktu itu sudah kencan bersama myoui dan sharon unnie. Uhm...sekarang giliranku...a-aku hanya ingin berjaga-jaga jika keluarga ku menanyakan tentang kencan pertama kita..."katanya dengan sangat cepat dan membuat alisku terangkat.

"Apa?"bingungku.

Aku merasa aneh kenapa dia tiba-tiba mengajakku kencan sekarang. Itu benar-benar alasan yang konyol, aku bahkan tidak pernah memikirkan tentang hal itu.

"Yah...kita bisa pergi keluar sekarang dan mengambil foto seolah-olah kita sedang berkencan..."dia memberitahu ku lagi.

"Apa kau sakit?" tanyaku dengan dahi mengkerut.

"Tidak bodoh!!Kau mau pergi atau tidak!!! Aku tidak punya waktu kosong lagi untuk itu..."balasnya sambil memutar matanya.

"Tidak...aku lelah..." tolakku kembali melihat ke arah tv.

Aku bisa merasakan matanya menatapku, tapi aku tidak repot-repot untuk menoleh ke arahnya.

Aku benar-benar tidak ingin pergi kencan dengan wanita menyebalkan sepertinya. Jika itu myoui, mungkin aku sudah berlari ke kamar ku dan bersiap-siap dengan penampilan terbaik ku. Tapi sekarang ini adalah Hirai Mina, gadis paling menyebalkan, kasar, dingin, sangat suka mengatur dan suka memerintah ku.

"Yahh....apa kau ingin membeda-bedakan ku dengan kakak-kakak ku? Calon suami macam apa kau ini! Belum resmi saja kau sudah tidak adil seperti ini!" dia bersikeras dan membuatku kembali menoleh ke arahnya.

"Apa kau ingin aku mengatakan ini pada paman dan bibi Yoo? Kalau kau suka membeda-bedakan ku dengan kakak-kakak ku?"lanjutnya sambil melipat tangan di dadanya.

Aku dengan terpaksa mengambil remote dan mematikan tv. Aku bangkit dari tempat duduk ku dan menghadapnya.

"Oke...."jawabku dengan malas.

"Tapi kita mau ke mana?" tanyaku dengan was was jika dia juga ingin aku mengajarinya bermain basket atau memboncengnya seperti sharon dan myoui.

"Kencan makan malam dan jalan-jalan di taman..."aku bernapas lega saat dia mengatakan itu karena saat ini aku benar-benar tidak ada tenaga untuk bermain basket atau pun mengayuh sepeda lagi....itu akan menghabiskan tenaga ku.

Hah...aku pikir gadis menyebalkan ini sudah merencanakan semuanya dalam pikirannya.







Mina pov

Ketika aku turun setelah memperbaiki penampilan ku, aku melihat jeongyeon yang sudah menunggu di ruang tamu kami.

Dia menoleh ke arahku dan aku terseyum saat melihat ekspresi terkejutnya. Aku hanya menggunakan pakaian casualku tapi mungkin kecantikanku membuatnya terpesona.

"Ayo pergi..."ucapnya setelah dia berdehem ketika dia beranjak dari sofa.

Dia berjalan mendahului ku menuju pintu utama. Dia menunggu ku keluar sebelum dia menutup pintu rumah dan menguncinya.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang