Chapter 11

743 114 137
                                    

Seperti yang di katakan sharon kemarin, jeongyeon pun tidak ada pilihan selain mengikuti paksaan calon istrinya itu.

Jeongyeon bahkan terpaksa membatalkan janjinya bersama teman-temannya dan pergi berkencan dengan sharon.

Awalnya jeongyeon akan berpikir jika sharon ingin pergi ke mall atau pergi menonton bersamanya dan dugaan jeongyeon kali ini benar-benar salah.

Sharon tidak mengajak jeongyeon untuk kencan romantis seperti yang sering dilakukannya bersama tzuyu.

Tapi dia malah meminta jeongyeon untuk melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan bersama myoui. Dan salah satunya mengajarinya bermain bola basket seperti saat ini.

"Tidak seperti itu sharon, bagaimana bolanya masuk jika kau melemparnya seperti orang jijik..."ucap jeongyeon kesal karena sharon tidak juga mengerti cara melempar bola basket dengan benar.

"Lalu aku harus apa? Ini sudah puluhan kalinya tapi tetap saja gagal..."rengek sharon dengan manja.

"Lihat aku, lempar kembali bolanya..."sharon melempar bola basket yang berada di tangannya menuju jeongyeon.

Jeongyeon menangkapnya dan memasang posisi kemudian melempar bolanya ke dalam ring.

Dunkk...

Bolanya tepat masuk dengan nilai tiga poin.

"Kau lihat, aku melempar bolanya dan mendapatkan nilai 3 poin, tapi kau mendapatkan nilai 2 saja sulit..."ejek jeongyeon.

"Jeongyeon, kau mau mengajariku atau mengejekku?"protes sharon dengan wajah cemberut.

"Aku berniat mengajarimu, tapi lupakan saja. Lebih baik kau belajar bersama chaeyoung atau jackson karean mereka jauh lebih sabar dariku..."ucap jeongyeon mengambil bolanya.

"Kau benar-benar tidak adil. Kau selalu saja membeda-bedakan ku dengan myoui unnie. Kau bisa sabar mengajari myoui unnie dan kenapa aku tidak?!"ucap sharon duduk di pinggir lapangan dengan wajah kesal.

"Huff..." jeongyeon hanya bisa menghela napasnya saat mendengar perkataan sharon.

"Ya sudah kalau kau tidak mau mengajariku lagi. Dasar menyebalkan!!!" ucap sharon saat jeongyeon tidak menjawab pertanyaannya.

"Aku bukan tidak mau, waktu ku tidak cukup. Sekarang mau ikut bersepeda tidak? Kemudian kita bisa sarapan dan berjalan-jalan. Bukan nya kau ingin menghabiskan satu hari ini bersamaku?" tanya jeongyeon saat melihat mata sharon mulai berkaca-kaca dan seperti menahan tangisnya.

Jeongyeon pun ikut duduk di sebelah sharon sambil mengusap lembut kepala calon istrinya itu.

"Apa myoui unnie juga melakukan itu saat bersama mu?"tanya sharon dan mendapat anggukan dari jeongyeon.

"Kalau begitu ayo kita bersepeda, sarapan dan menghabiskan waktu layaknya sepasang kekasih..."teriak sharon kegirangan, dia segera berdiri dan menarik tangan jeongyeon.







Jeongyeon terus mengayuh sepedanya mengelilingi taman. Cukup banyak pasangan dan anak-anak bersepeda seperti yang jeongyeon dan sharon lakukan.

Sharon terus tersenyum senang selama jeongyeon mengayuh sepedanya, karena ini pertama kalinya ia bersepeda dengan jeongyeon dan dapat memeluk pinggang calon suaminya itu dengan erat.

"Apa kau tidak lapar?" tanya jeongyeon mencoba menyampaikan pesan bahwa ia merasa sedikit lapar.

"Tidak, aku kenyang dengan menaiki sepeda ini. Setengah jam lagi, ayo kayuh lebih cepat..."jawab sharon tanpa memikirkan jeongyeon yang mulai lelah.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang