BYURRRRR
"Apa-apaan ini?!" umpat jeongyeon sambil beranjak dari sofa yang nampak basah kuyup dari ujung kepala sampai ujung kakinya.
Sharon baru saja menyiramkan air dari ember yang dia bawa dari dapur. Mina yang berdiri di sebelah sharon bahkan tidak bisa menahan tawanya dan hal itu berbeda dengan myoui yang nampak melotot pada jeongyeon.
"Kau tidak perlu membangunkan ku seperti ini..."keluh jeongyeon yang terlihat sangat kesal.
"Aduh..." sharon langsung saja melempar ember yang sedang dia pegang dan mengenai kaki jeongyeon.
"Yahh...ada apa dengan mu?" tanya jeongyeon keheranan.
"Kau...KAU TIDAK ADIL!!!" teriak sharon menghentakan kakinya ke lantai dan pergi dari sana.
Jeongyeon hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat melihat kemarahan sharon. Dia lalu menoleh ke arah myoui yang sejak tadi terus menatapnya dengan tajam dan tangan yang menyilang di dadanya.
"M-myoui..."
Jeongyeon mencoba memegang tangan myoui tapi...
"Aaghhhhh..." jerit jeongyeon kesakitan saat myoui memelintir tangannya ke belakang.
"Aaahhh....m-myoui lepaskan. K-kau menyakiti ku..." pinta jeongyeon dengan wajah kesakitan.
Myoui mendengus kesal sebelum akhirnya melepaskan tangan jeongyeon dengan kasar. Tanpa mengatakan apapun, dia pergi ke kamarnya dan meninggalkan jeongyeon yang kesakitan dan mina yang tertawa puas di sofa.
"Hahahaha...ini sangat menyenangkan..." ucap mina menghapus air mata yang keluar dari sudut matanya.
"Yahh! Ini pasti karena mu, kan? Apa yang kau katakan pada mereka?!" kesal jeongyeon masih memegangi tangannya.
"Tidak ada. Aku hanya melihatkan foto makan malam kita..." jawab mina beranjak dari sofa.
"Saat aku mencium pipimu..." lanjut mina sebelum melarikan diri ke kamarnya.
"Mina!!! Kau...aghhh!!!"
Jeongyeon mengacak-acak rambutnya sebelum berjalan ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang basah kuyup.
Keesokan harinya...
"Aku membencimu!" jeongyeon menghela napas frustasi sambil memijat tangannya yang terasa masih sakit.
Jeongyeon bersandar ke kursinya setelah melewati ocehan dan makian yang hampir berjalan lebih dari satu jam.
"Kau tidak adil!"
Oh tuhan...jeongyeon tidak tahu semuanya akan menjadi serumit ini. Foto kencannya bersama mina benar-benar merusak ketenangannya tadi malam dan pagi ini.
"Sharon, myoui...itu hanya ciuman di pipi dan lagian bukan aku yang menciumnya. Itu mina...aku sudah menolak dan dia bilang awalnya itu hanya pura-pura tapi dia ternyata membohongiku..." jelas jeongyeon.
"Tetap saja itu salahmu!" ucap sharon memasang wajah cemberut berbeda dengan myoui yang hanya diam sambil melipat tangannya.
"Hah...iya iya...ini salahku. Semuanya salahku...jadi sekarang apa yang harus kulakukan agar kalian memaafkan ku?" ucap jeongyeon yang mulai bosan mendengar gerutuan sharon.
Sharon dan myoui hanya diam dan terus menatap tajam ke arah jeongyeon. Jeongyeon yang melihat itu hanya menghela napasnya sebelum dia beranjak dari kursi dan mengeluarkan ponselnya. Dia lalu berjalan ke arah sharon yang duduk bersebelahan dengan myoui.