Seorang pria berambut coklat pendek dengan celana boxer nya duduk di sofa sambil mengganti saluran TV tanpa minat.
Sementara gadis berambut hitam panjang dengan piyamanya turun ke bawah untuk mencari tunangannya.
Dia merasa bersalah atas apa saja yang dia lakukan beberapa hari yang lalu ditambah saat mendengar cerita yang sebenarnya dari myoui.
Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi ia tidak pernah tahu caranya. Dia mengambil kesempatan ini dan segera duduk di sebelah tunangan nya itu. Mereka berdua tetap diam sampai jeongyeon memecah kecanggungan di antara mereka berdua.
"Apa yang kau inginkan?"jeongyeon jelas kesal dengan kehadiran gadis itu.
"Aku ingin mengatakan sesuatu..."ucap gadis itu dengan perasaan sedikit cemas.
"Cepat, aku mengantuk dan ingin tidur..." jawab jeongyeon dengan dingin.
"Yah...m-maaf atas apa yang ku lakukan padamu beberapa hari yang lalu, aku membuat mu malu di depan teman-teman ku dan memukulmu tanpa alasan. Maafkan aku..."kata mina dengan mata memohon.
"Ah tidak apa-apa..."kata jeongyeon singkat, matanya masih terfokus pada layar TV.
Melihat bagaimana reaksi jeongyeon, membuat mina merasa kesal.
"Kau gila..." celetuk mina namun jeongyeon hanya menggelengkan kepalanya dan masih memfokuskan dirinya pada layar TV.
Kekesalan mina memuncak saat jeongyeon masih mengabaikan nya meski dia sedang marah.
"Yahh!!! Lihat aku, aku sedang berbicara dengan mu!!"mina langsung mencubit lengan kiri jeongyeon.
"Aduh!! Apa sih mina?!" keluh jeongyeon yang terlihat kesal.
"Aku bilang lihat aku saat aku bicara padamu!" dia menyilangkan tangannya dan mendengus kesal.
Jeongyeon berpikir bahwa dia menemukan aegyo mina yang terlihat sangat lucu. Dia tertawa dan ingin mencubit pipi mina yang bengkak tetapi dia langsung menahan keinginan bodoh nya itu. Dia malah memilih untuk mengacak-acak rambut mina.
"Kau terlalu sulit untuk dihadapi..."mina tersenyum tipis, dia tidak ingin jeongyeon tahu bahwa dia merasa senang melihat jeongyeon kembali bersikap normal padanya.
"Yah, kau mau akur atau tidak?"dia kembali menyilangkan tangannya dan sekarang memelototi jeongyeon.
"Tentu...tentu..."jeongyeon terkekeh dan mengacak-acak rambut mina sekali lagi dan kembali menonton TV.
Sekarang mereka diam sekali lagi, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Ngomong-ngomong kau tidak perlu menunggu ku besok pagi..." kata mina.
"Kenapa?" tanya jeongyeon.
"Dahyun akan menjemput ku..."
Jeongyeon tiba-tiba merasa kesal setiap kali mendengar nama pria itu. Kemarahannya kemudian muncul dalam sekejap.
Dia kembali ingat apa yang terjadi beberapa hari yang lalu, saat pria itu mencoba mempermalukan nya di depan orang-orang.
"Apakah pria itu yang ku temui beberapa hari yang lalu? Siapa dia?"tanya jeongyeon terdengar kesal saat melihat mina.
Mina mengangguk dan melihat jam dinding dan sudah hampir tengah malam.
"Aku mau tidur..."kata mina sambil menguap.
"Kau belum menjawabku..."kata jeongyeon yang terlihat kesal saat mina hanya diam dan berdiri dari sofa.
"Dia pacarku..."kata mina saat dia menaiki tangga, meninggalkan jeongyeon yang terdiam di tempatnya.