Chapter 21

766 117 166
                                    

Jeongyeon pov

Wahana paling umum yang biasanya dicoba orang-orang ternyata adalah wahana yang belum pernah dicoba oleh mina, termasuk wahana yang ekstrem.

Jeritan kegembiraannya benar-benar memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya. Aku bahkan merasa gendang telingaku akan meledak.

Tapi hal itu tidak terjadi, karena ternyata tawa mina tidak kalah merdunya dengan tawa sharon dan myoui. Itu terdengar seperti melodi di telingaku sehingga membuatku tersenyum dan tertawa bersamanya.

"Rambutmu sangat berantakan..."aku memberitahunya setelah kami turun dari roller coaster.

"Seharusnya aku mengikatnya sebelum aku naik wahana tadi..."gumamnya sambil menyisir rambutnya dengan jari tangannya.

"Sudah terlambat..."aku dengan sengaja mengejeknya.

"Apa sebaiknya kita duduk dulu dan istirahat?"tanyaku memberikan usul.

"Itu ide yang bagus..."jawabnya tersenyum padaku.

"Kau tunggu disini, aku akan pergi membeli makanan dan minuman untuk kita berdua..."ucapku saat kami menemukan tempat duduk untuk bersantai.

"Iya, jangan lama-lama..."

Aneh rasanya ketika mina hanya mengangguk dan mengikuti semua yang ku katakan padanya.

Aku menggelengkan kepalaku dan buru-buru berjalan untuk memesan makanan, karena aku yakin kalau mina pasti merasa lapar saat ini.

Ketika aku kembali, dia sudah berhasil memperbaiki rambutnya yang berantakan. Aku lalu duduk di sebelahnya setelah menyerahkan makanannya.

"Terima kasih..."dia kembali tersenyum dan matanya terlihat berbinar ketika melihat makanannya.

"Hari ini sangat ramai..."gumamku sebelum mengunyah makananku dan melihat sekelilingku.

"Mungkin karena ini hari rabu..."jawabnya yang membuatku bingung.

"Ada apa dengan hari rabu?"tanyaku dengan alis terangkat.

"Hari kerja mereka, banyak orang datang ke sini setiap hari rabu..."katanya memberitahuku.

"Wow, sepertinya kau sering datang ke sini..."aku mengejeknya lagi.

"Tidak sering, hanya sekali atau dua kali sebulan atau lebih..."jawabnya tanpa memukulku, walaupun aku sering mengejeknya hari ini.

Dia benar-benar aneh hari ini dan sepertinya mood mina langsung membaik setelah mencoba banyak wahana permainan yang ada di sini.

"Dan kau hanya mencoba 5 wahana di antara 20 wahana yang ada di sini. Kau pasti sangat menyukai kelimanya karena kau tidak pernah bosan menaikinya setiap kali datang ke sini..."aku kembali mengejek dan menertawainya.

"Yahh...aku hanya datang ke sini ketika dahyun mengajakku dan dialah yang selalu memutuskan wahana mana yang akan kami coba..." dia akhirnya kembali menjadi dirinya sendiri.

Aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum padanya. Mendengar nama pacarnya, membuatku teringat dengan apa yang dikatakan myoui kepadaku.

Itu membuatku bertanya-tanya, kenapa dia tiba-tiba memutuskan pacarnya? Apa itu memang karena diriku atau mungkin dia hanya mulai bosan dengan pria pucat itu?

"Sudah berapa lama kalian bersama?" aku bertanya padanya saat aku memfokuskan mataku pada makananku.

"Hmm...sekitar satu tahun lebih..."jawabnya sambil memegang dagunya.

"Lumayan lama ya..." dia mengangguk sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Lalu, kenapa kau putus dengannya?" tanyaku yang langsung membuatnya tersedak.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang