Mansion Yoo
Jeongyeon tengah berada di ruang tengah mansion keluarganya yang bisa dibilang terlihat cukup mewah. Setelah 6 bulan lamanya, akhirnya jeongyeon bisa kembali pulang ke tempat ternyaman dalam hidupnya.
Dengan hanya menggunakan t-shirt dan celana pendek miliknya, jeongyeon dengan asiknya bermain game tanpa memperdulikan sekitarnya.
Para pelayan yeoja yang ada di rumah sebesar itu pasti lah menelan ludah mereka karena melihat jeongyeon dengan keadaan seperti itu.
Maka dari itu tak ada yang ingin mendekati jeongyeon jika tak ingin kehilangan kendali dalam diri mereka.
Jeongyeon tidak memperdulikan semua itu, ia justru cuek jika sudah berhadapan dengan game miliknya.
Dia sangat merindukan hari-hari dimana dia bisa bebas melakukan apapun sesuka hatinya seperti hari ini, tidak seperti ketika dia tinggal bersama tiga calon istrinya.
Saat sampai di ruangan yang sama dengan jeongyeon, seungyeon tidak dapat berkata apa-apa ketika melihat adiknya berpakaian seperti itu.
Jeongyeon yang menyadari keberadaan seungyeon pun memalingkan wajahnya sebentar lalu kembali mengarahkan pandangannya ke arah TV besar yang ada di depannya.
"Apa kau tidak bisa mengganti pakaianmu itu?" tanya seungyeon menendang jeongyeon hingga terjatuh ke lantai.
"Tsk...nuna! Mengganggu saja!!!" kesal jeongyeon.
"Apa kau tidak malu berpakaian seperti itu. Cepat ganti bajumu sana...." perintah seungyeon yang sengaja mengganggu adiknya itu.
"Aishhh! Sebaiknya nuna diam saja dan pergi ke kamar nuna!" balas jeongyeon dengan mata masih fokus ke layar TV nya.
Seungyeon tiba-tiba mendapat ide cemerlang untuk mengganggu jeongyeon dan membuat adiknya itu bisa berhenti bermain game.
"Nuna!!!" jeongyeon mendengus kesal saat TV nya tiba-tiba mati.
Seungyeon menjulurkan lidahnya sambil memutar-mutar kabel yang ada di tangannya. Dia tertawa terbahak-bahak saat melihat jeongyeon berdiri dan pergi ke kamarnya.
"Hei adik ku sayang, kau mau kemana?" seungyeon buru-buru mengikuti jeongyeon untuk mengganggunya lagi.
.
.
.
.
.
Ting tong...ting tong...Nyonya Yoo yang kebetulan berada di ruang tamu bergegas menghampiri pintu untuk melihat siapa tamunya.
Ceklek
Pertama kali yang nyonya Yoo lihat saat membuka pintu adalah 3 orang gadis kembar berparas cantik dan manis sedang berdiri diluar sana sambil memamerkan senyum termanis mereka.
"Omooo....menantuku datang..."nyonya Yoo menjerit semangat dan memeluk ke tiga tunangan puteranya itu.
"Kalian sangat cantik..."nada bicaranya terdengar begitu ramah dan bahagia.
Myoui, Sharon dan Mina pun memerah saat mendengar pujian dari ibu jeongyeon. Mereka merasa beruntung karena akan memiliki mertua secantik dan sebaik nyonya Yoo.
Bahkan rasanya seperti mimpi jika mereka bertiga benar-benar akan menjadi menantu dari keluar besar Yoo.
"Ayo nak, masuk-masuk..." pinta nyonya Yoo menarik ketiga gadis itu.
"Ne eomma..." jawab mereka bertiga dengan malu-malu.
"Eomma, apa jeongyeon ada di rumah?" myoui maju lebih dulu untuk bertanya pada ibu mertuanya itu.
"Oh ada...jeongyeon ada di kamarnya..."nyonya Yoo terlihat begitu semangat bicara dengan menantunya.
"Oh kalian pasti merindukannya ya?"ucap nyonya Yoo yang sengaja menggoda menantunya itu.