Jeongyeon pov
Jadwal kuliah ku akhirnya selesai, waktunya pulang tapi aku harus menjemput ke tiga wanita itu dari kampusnya dulu.
Setelah mengemasi barang-barangku, aku berjalan ke tempat parkir bersama chaeyoung dan jackson yang kebetulan juga satu kampus dengan ku.
"Jadi bagaimana kabar tunanganmu...?" tanya chaeyoung saat jackson sibuk bermain basket.
"Baik....kurasa..."chaeyoung mengangkat alisnya seperti meminta sesuatu penjelasan, tapi sekarang aku bahkan terlalu malas untuk membicarakan mereka bertiga.
"Kami baik-baik saja, aku akan menjemput mereka sekarang. Oh iya, nanti aku akan menyusul kalian..." kataku saat membuka pintu mobilku.
"Iya...hati-hati..."kata chaeyoung dan jackson melambaikan tangannya.
Ponselku tiba-tiba bergetar, aku memeriksanya dan menemukan pesan dari myoui dan juga sharon.
Mereka mengatakan tidak bisa pulang denganku hari ini dan memintaku untuk menjemput mina yang masih ada di kampus nya.
Setelah membaca pesan itu, aku menyalakan mesin, tapi ponselku kembali berdering dan kali ini adalah pesan dari appaku.
From: appa
Apa kau sudah membelikan cincin itu, nak?
Aish...aku memukul kepalaku saat mengingat kalau cincin itu sudah selesai dari tiga hari yang lalu dan aku belum sempat mengambilnya sampai saat ini.
Aku langsung berkendara ke pusat kota dan segera pergi ke toko perhiasan yang pernah aku datangi bersama sharon.
Setelah mengambil pesananku, aku buru-buru berjalan kembali ke mobil dan mengemudi ke arah kampus mina.
Aishhh...sekarang aku malah terlambat menjemputnya. Aku yakin, dia pasti alan mengomel dan memarahiku lagi.
Aku menepi di gerbang kampus tempat biasa aku menjemputnya. Tapi dia malah tidak ada di sana.
Aku mengangkat alisku "dia seharusnya menungguku disini" pikirku sambil menghela napas panjang.
Ahhh menyebalkan...sekarang aku harus mencarinya!
Aku berkeliling dan melihat ke taman tapi masih tidak ada tanda-tanda wanita itu. Aku berjalan linglung dan menemukan diriku sampai di cafe.
Aku mengernyitkan alisku saat melihat pria yang waktu itu melingkarkan lengannya di bahu mina. Dia terlihat sedang duduk bersama teman-temannya. Tanpa berlama-lama, aku pun segera menghampirinya.
"Maaf mengganggu waktumu, tapi apa kau salah satu teman Hirai Mina?"tanyaku.
"Kau siapa?" dia bertanya dengan rasa ingin tahu, bahkan teman-temannya pun ikut menatapku dengan aneh.
"Aku temannya dan aku kesini untuk menjemputnya..."jawabku.
"Jika kau memang benar temannya, kenapa kau tidak mengirim pesan atau menghubunginya saja? Dan kenapa juga kami harus memberitahu tentang keberadaannya? Kau pasti hanya pria yang naksir dengannya kan? Sebaiknya kau pulang saja, tempat ini tidak akan cocok untuk pria seperti mu..."kata pria itu dengan kasar.
Aku mengepalkam tinjuku saat mendengar teman-temannya tertawa dan ikut mengolok-olok ku.
Aku benar-benar marah karena aku sedang tidak ingin bercanda saat ini. Aku pun langsung menarik kerah bajunya dan teman-temannya terdiam karena terkejut dengan tindakanku.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Aku melihat ke belakangku dan melihat gadis yang ku cari sejak dari tadi. Aku melepaskan tanganku dari kerah baju pria yang berisik itu dan berjalan mendekati mina.
