"Umm...jeong, apa kau yakin tentang ini?" tanya chaeyeong saat dia dan jeongyeon berdiri di depan sebuah gedung taekwondo.
"Iya aku yakin ,cheang. Ini benar alamatnya..." jeongyeon melihatkan pesan yang di kirimkan myoui padanya.
"Apa yang dilakukan tunangan mu disini? Apa dia seorang atlet taekwondo?" tanya chaeyoung.
"Aku tidak tahu..." jeongyeon hanya mengangkat bahunya tidak peduli.
"Kenapa dia menyuruh mu masuk ke dalam? Kita kan bisa menunggunya di sini...."tanya chaeyoung.
"Entahlah, chaeng..."
Saat mereka memasuki gedung, mereka disambut oleh koleksi medali emas hasil dari kerja keras para atlit dan pelatih mereka.
Di lorong menuju tempat latihan terdapat foto-foto para atlet saat mereka sedang bertanding dan juga meraih kemenangan.
Jeongyeon menatap setiap gambar dan matanya melebar saat melihat seorang gadis yang sangat familiar baginya.
"M-myoui..." gagap jeongyeon saat melihat foto myoui sedang memegang medali emasnya.
"Wow...tunangan mu benar-benar seorang atlit dan lihatlah, dia juga pemegang sabuk hitam, jeong" kagum chaeyoung.
"Kau harus berhati-hati dalam melakukan sesuatu, jeong. Jika tidak...kau tau kan apa yang akan terjadi padamu..."kata chaeyoung menaik turunkan alisnya.
"Aishh...diamlah chaeng..." kesal jeongyeon dan kembali melangkahkan kakinya untuk mencari myoui.
Akhirnya mereka pun sampai di depan pintu kayu yang sangat besar. Di balik pintu itu adalah tempat dimana para atlet sedang melakukan latihan mereka.
Jeongyeon menghela napas panjang sambil mengucapkan doa sebelum masuk ke tempat latihan para atlet taekwondo.
Mereka berdua bukan nya tidak atletis karena sebenarnya mereka pernah menjadi bagian dari tim basket di sekolah mereka, tapi disini adalah tempat seni bela diri dan itu bukanlah ide yang bagus untuk pergi ke sana bagi mereka berdua.
Mereka hanya ahli dalam menangkap dan melempar bola tapi tidak dengan menendang dan menyerang lawan mereka.
"Kenapa aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi denganku?"gumam jeongyeon sebelum dia membuka pintu untuk memasuki tempat latihan.
BLAAAGGGGG
Chaeyoung melihat ke sampingnya dan melotot saat melihat sebuah apel tepat mengenai wajah jeongyeon.
Dia kemudian melihat ke arah yang berlawanan dan melihat seorang gadis yang dikenali nya sebagai tunangan jeongyeon sedang berdiri sambil memegang tongkat di tangannya.
Chaeyoung kembali melihat ke arah jeongyeon dan menyaksikan temannya itu sudah jatuh ke lantai.
"SHIT!!! JEONGYEON!!!"
Jeongyeon pov
Aku dan myoui tengah duduk di ruang tamu saat ini. Dia terlihat begitu khawatir saat mengobati lebam di sekitar mataku.
"Aduh...pelan-pelan..." ringisku tapi dia hanya diam dan terus mengompres mataku dengan sekantung es batu yang dia ambil dari dapur.
"Awww....myoui, pelan-pelan..."
"Eoh ada apa ini?" tiba-tiba aku mendengar suara wanita dari pintu masuk rumah kami.
"Oh god....apa yang terjadi denganmu, jeong?" sharon bertanya padaku ketika dia tidak sengaja melihat wajahku.