[1] ✓ Transmigrated into a Parvenu's Ex-wife in the '90s

C120: Jaga agar Musuhmu Tetap Dekat (1)

Kali ini Shu Yan tidak hanya menunggu seperti orang bodoh di depan tetapi mencari hotel yang terlihat agak layak di dekatnya, meminjam jam alarm dari pemiliknya, dan mengaturnya ke 3:30.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk tertidur setelah berbaring. Saat alarm berbunyi, Shu Yan tiba-tiba duduk. Dia melihat waktu. Saat itu pukul 3:30 pagi. Dia dengan cepat bangkit, menyeka wajahnya, mengambil barang-barangnya, dan menuju ke pasar grosir.

Setelah beberapa kali terakhir, Shu Yan sudah cukup pandai mengambil barang dagangan dengan cepat. Beberapa hari terakhir dalam bisnis telah memberi Shu Yan kepercayaan pada penilaiannya, dan dia mengambil beberapa yang dia sukai. Kemudian dia menuju ke beberapa toko yang dia kenal untuk beberapa desain baru.

Setelah dia kembali ke tempat mobil diparkir, sopir membantunya memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi.

“Bos Shu, temanku terlambat beberapa menit. Apakah kamu keberatan menunggu sebentar?” Sopir bernegosiasi dengan Shu Yan.

Shu Yan melihat waktu. Ini sudah lewat jam 7 pagi. “Tidak akan lama, kan? Aku sedang terburu-buru."

“Tidak akan. Mungkin sekitar 10 menit lagi.”

Shu Yan pergi untuk sarapan dan membawa sebotol soda kembali untuk pengemudi. Dengan tidak ada lagi yang bisa dilakukan, dia mengobrol dengan pengemudi. “Temanmu terlihat sedikit jahat. Apakah dia dalam bisnis persewaan mobil juga?”

“Semacam itu. Dia mungkin terlihat jahat, tapi dia pria yang sangat baik.” Sopir itu tampak kagum padanya ketika dia berbicara tentang temannya. “Apakah kamu melihat bekas luka di wajahnya? Itu bukan hanya bekas luka. Itu medali pria.”

"Dia di militer?" Shu Yan tidak melihat terlalu dekat pada pria itu; selain itu, dia tidak berpikir dia akan bisa menemukan apa yang disebut temperamen.

“Ya, di masa lalu. Dia pergi pada tugas satu kali dan kembali terluka parah. Dia tidak pernah berbicara tentang apa yang terjadi. Mungkin ada hubungannya dengan keamanan nasional. Ditambah lagi, dia menyelamatkan hidupku sekali. Dalam bisnis kami, terutama ketika kami melakukan perjalanan jarak jauh, terkadang kami akan bertemu dengan perampok. Aku pernah bertemu perampok sekali. Jika dia tidak berada di dekatnya, aku mungkin tidak ada lagi.” Karena itu, sopir sangat emosional. "Tahukah kamu? Dia mampu mengalahkan 7 ~ 8 orang sendirian dalam hitungan menit. Ha ha ha."

Jadi itu sebabnya pengemudi sangat menghormati pria itu. Shu Yan awalnya berpikir bahwa dia mungkin seorang mafia.

Sekitar 10 menit kemudian, pria itu kembali. Ketika Shu Yan melihat bekas luka di wajahnya lagi, dia tidak lagi merasa itu menakutkan. Sekarang, dia merasa itu cukup menarik.

"Ada apa?"

Shu Yan baru menyadari bahwa dia telah menatapnya terlalu lama setelah dia mendengar suaranya. Dia dengan cepat mengingat dirinya sendiri. Merasa sedikit canggung, dia menjawab, “Tidak. Apakah kamu haus?" Dia menyerahkan sebotol soda padanya.

Pria itu berhenti sejenak dan berkata, "Tidak, terima kasih."

Dia bahkan tidak tahu namanya, jadi Shu Yan tidak terlalu antusias tentang itu. Dia memiliki sedikit kompleks pahlawan. Kembali pada hari-hari, dia selalu menjadi sangat bersemangat ketika dia melihat orang-orang militer yang heroik di TV.

Berlari bolak-balik mengambil barang dagangan, Shu Yan kelelahan dan tertidur di dalam mobil tak lama. Dia merasa bahwa dengan seorang pria militer di dalam mobil, meskipun seorang veteran, membuatnya merasa sangat aman.

Ketika mereka hampir kembali ke Kota Nan, pria di kursi penumpang tiba-tiba berkata, "Ayo turunkan dia dulu."

Shu Yan menatapnya dan mengucapkan terima kasih dengan lembut.

Saat itu setelah jam 9 pagi ketika dia tiba di tokonya, dan pengemudi membantunya menurunkan barang-barangnya. Pria itu juga membantunya, yang mengejutkannya. Shu Yan berlari ke toko terdekat dan membeli sebotol minuman untuknya. "Ini untuk berterima kasih karena telah membantuku membongkar barang-barang itu."