[1] ✓ Transmigrated into a Parvenu's Ex-wife in the '90s

C183: "Bu, apakah kamu akan memberiku ayah baru?" (3)

“Apa yang kamu alami hari ini?” tanya wanita tua itu dengan rasa ingin tahu saat dia melihat kotak makan siang yang dimiliki Feng Zeyu di tangannya. “Oh. Bebek bir? Terong rebus, babi rebus, telur goreng tomat, dan rebung panas dan asam. Apakah dia dari Provinsi Chuan?” Anak ini terlalu pendiam. Dia menolak untuk berbagi apa pun.

“Tidak, Nenek. Kami benar-benar hanya berteman.” Feng Zeyu tidak tahu harus berbuat apa. Dia sudah memiliki dua anak. Yang pasti dia sudah menikah.

"Baiklah baiklah. Aku akan berhenti bertanya. Aku akan tidur sekarang.” Dan dia masih berusaha mengatakan padanya bahwa mereka hanya berteman. Teman seperti apa yang akan membuat semua hidangan berbeda ini setiap hari? Daging dan ikan pada saat itu. Kenapa dia tidak pernah bertemu teman seperti itu seumur hidupnya? Dan dia masih mencoba berbohong padanya.

Feng Zeyu mengira bahwa Shu Yan ingin berbicara dengannya tentang para pedagang.

Sebenarnya, dia memang punya berita untuknya. Ia mendengar dari rekannya bahwa mereka telah menangkap rekan-rekan pedagang. Mereka bahkan telah menyelamatkan beberapa anak dan beberapa wanita yang telah mereka culik. Untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, dia tidak memberi tahu Shu Yan ketika dia berada di luar rumahnya pagi ini. Alasan yang dia berikan pada dirinya sendiri adalah karena dia tidak ingin terlihat bersamanya; itu akan buruk bagi reputasinya.

Jadi mengapa dia tidak memberitahunya setelah mereka turun dari mobil? Dia juga tidak menyebutkannya ketika dia pergi ke Bintang Jiangnan.

Dia mengambil kaki bebek dan menggigitnya. Pasti dia tidak ingin makanan enak itu berakhir…

"Bu, paman itu ..." JingJing bertanya dengan ragu, "Apakah dia tidak punya apa-apa untuk dimakan?" Yang benar-benar ingin dia tanyakan adalah mengapa ibunya terus membuatkannya makan malam.

Tianbao masih muda dan tidak banyak mengerti. JingJing selalu dewasa dan sangat mengerti. Terutama dia memiliki teman sekelas yang orang tuanya bercerai. Dia memberi tahu JingJing bahwa setelah kedua orang tuanya menikah lagi, tidak satu pun dari mereka yang peduli padanya lagi dan dia sekarang tinggal bersama kakek-neneknya. Itu membuat JingJing khawatir. Dia khawatir ibunya akan seperti ayahnya dan tidak lagi menginginkan dia dan saudara laki-lakinya jika dia menikah lagi.

Bagaimana jika dia harus kembali ke kakek-neneknya? Pikiran itu membuat JingJing bergidik. Dia tidak ingin kembali ke hari-hari itu.

"Tidak. Dia sangat membantu Ibu di masa lalu sehingga Ibu memasak untuknya sebagai ucapan terima kasih.” Anak-anak selalu berpikir bahwa mereka menyembunyikan emosi mereka dengan sangat baik tetapi, sebenarnya, orang dewasa dapat langsung melihatnya. Shu Yan mencubit pipi JingJing dan berkata, “Jangan terlalu banyak berpikir, Nak. Ibu sedang sibuk sekarang. Merawat kalian berdua sudah sedikit. Aku tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain.”

JingJing menundukkan kepalanya. "Bu, maukah kamu menyerah pada adik laki-laki dan aku?"

Dia pernah mendengar Wu Xiuyue berbicara dengan nenek Zhang Chenghan. Dia mengatakan bahwa jika bukan karena dia dan adik laki-lakinya, ibunya akan menjadi orang yang sangat sukses.

"Apa yang kamu bicarakan? Mengapa Ibu memberikan kalian berdua? Jika aku akan melakukan itu, aku tidak akan membawa kalian berdua ketika aku pergi.” Shu Yan memasukkan sepotong terong ke dalam mangkuk Tianbao dan berkata, "Jangan hanya makan daging, makanlah juga sayuran."

Tianbao memakan sayuran dengan wajah cemberut sebelum dia mendongak dan bertanya, "Bu, apakah kamu mencari ayah baru untukku?"

Shu Yan menatap Tianbao dengan kaget. “Siapa yang mengatakan itu padamu?” Apakah sudah ada rumor yang dimulai tanpa dia sadari?

"Aku mengatakannya." Tianbao mengambil sepotong daging babi rebus dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Babi rebus ibunya enak. “Aku punya teman sekelas yang orang tuanya berpisah. Dia mengatakan itu berarti mereka tidak lagi bersama. Kemudian ayahnya membawa pulang seorang ibu baru. Dia mengatakan ibunya juga telah menemukan ayah baru. Aku telah melihat orang tuanya. Ayahnya akan memukuli orang dan sering memukuli ibunya. Aku merasa sangat baik bahwa ibunya menemukan ayah baru.”

Shu Yan memandang Tianbao, tercengang. Dia tidak percaya bahwa itu baru saja keluar dari seorang anak laki-laki berusia tiga setengah tahun.