Cerita ini adalah fiksi belaka, saya juga bukan seorang sastrawan yang hebat dalam menulis, jadi mohon di maklumi segala kekurangan yang ada dalam penulisan.
---------------------------------------------
Author POV
13 Juni 2019.
Di Melbourne, Australia.
Ceklek... (suara pintu terbuka)
Jennie menoleh ke arah pintu kamar hotelnya.
"Sayang..." Kata Jennie.
Jisoo menutup pintu kamar hotel dan mendekat ke arah Jennie.
Jennie juga mendekatkan diri ke Jisoo.
"Maaf aku tidak menemanimu tadi... Mereka melarangku ikut." Kata Jennie sambil memeluk Jisoo.
"Tidak apa-apa sayang." Kata Jisoo.
Jennie melepaskan pelukannya.
"Bagaimana dengan hidungmu?" Tanya Jennie.
"Aku kira patah, tapi ternyata tidak. Cuma cedera dan mereka sudah memberiku obat." Kata Jisoo.
"Syukurlah... Apa masih terasa sangat sakit?" Tanya Jennie.
"Masih sayang." Kata Jisoo.
Jennie membawa Jisoo untuk duduk diatas kasur.
"Aku suapin makan ya?" Tanya Jennie.
Jisoo memegang pipi Jennie.
"Maaf sudah membuatmu cemas." Kata Jisoo.
"Jangan minta maaf sayang, itu musibah... Kita kan tidak pernah tahu musibah itu akan terjadi kapan dan akan menimpa siapa." Kata Jennie.
Jisoo memeluk tubuh Jennie dengan erat.
Jennie menyambut pelukan Jisoo.
Kemudian Jisoo teringat kembali kejadian di rumah sakit bersama Rosé tadi.
Flashback Rumah Sakit Australia:
"Chaeyoung-ah, Paman mau ambil obat Jisoo dulu ya... Tolong temani Jisoo." Kata Ayah Jisoo.
"Iya Paman." Kata Rosé sambil tersenyum.
Ayah Jisoo berlalu pergi menuju tempat pengambilan obat.
Di ruangan itu hanya ada Rosé dan Jisoo saja.
Rosé duduk disamping Jisoo.
"Unnie, aku suapin makan ya?" Tanya Rosé.
Jisoo menatap Rosé dengan tatapan tajam.
"Tidak mau!!!" Kata Jisoo ketus.
"Ya sudah kalau tidak mau." Kata Rosé sambil tersenyum.
"Tolong jangan dekat-dekat denganku lagi kalau sedang tidak ada media. Aku risih dan Jennie juga pasti merasakan hal yang sama seperti aku Chongah." Kata Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT JISOO (END)
FanfictionI HAVE A LOVER ~ Mencoba mengenal Jisoo dari sudut pandang yang berbeda.