24| AEROX AGAIN

1.8K 48 3
                                    

Hai semua...

Apa kabar?

Jangan lupa vote ya❤️

|• tandai jika ada typo

           🦋Happy Reading🦋

Arden, Ais, dan teman-temannya sekarang sedang berada di kantin. Selain untuk mengisi perut mereka juga mengobrol sedikit, iya sedikit sisanya ribut.

Cuaca hari ini sangat panas. Arden yang merasa kepanasan langsung membuka dua kancing seragam atasnya, lalu menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jari tangan.

"CBL, CBL, CBL. CAKEP BANGETT LOH!!" heboh Ula ketika melihat apa yang dilakukan Arden tadi.

"Heh bocil! gak usah teriak-teriak ngapa sih. Di kira suara lo bagus gitu?" sebal Aje.

"Korban ghosting, gak usah sok keras deh." balas Ula santai.

Aje menapuk pelan bibir Ula. "Punya mulut kok pedes banget."

"Ribut teruss!!" ucap Chandra.

"Biasanya kalo sering ribut, itu jodoh." celetuk Fahri.

Fahmi langsung menyenggol lengan Fahri saat melihat tatapan dingin Nio.

"Ada pawangnya. Gak usah macem-macem," peringat Fahmi.

"Ampun bos," Fahri menampilkan senyum tak berdosanya.

"Suapin," celetuk Arden.

"Hah?" beo mereka yang ada di situ.

Arden memutar matanya malas. "Suapin gue, Ais."

"Oalah, ngomong jangan setengah-setengah dong pak bos." ujar Aje.

"Betul itu,"

"Masalah ya buat kalian?" sinis Arden.

"Ya ma---,"

"Udah-udah, nanti pasti bakal ribut." ucapan Aje terpotong oleh Ais.

Ais mulai menyuapkan makanannya ke Arden.

"Hati-hati panas." peringat Ais, Arden hanya mengangguk.

Lihat sekarang, Arden mengunyah dengan pipi mengembung yang menggemaskan!

"Lagi," Arden membuka mulutnya memberi kode supaya di suapi lagi.

"Uwuuu terus," Cibir Chandra.

"Iri lo jomblo!" hina Ula.

"Ula," peringat Nio.

"Hayo loh. Makanya jangan suka ngatain. Lo bilang gue jomblo? hei, liat orang yang ada di sebelah lo. Dia bakal jadi calon gue," bangga Chandra.

Mereka semua langsung menatap Erna.

Erna yang di tatap seperti itu tersenyum kikuk.

"Kenapa pada liatin gue?" tanya Erna.

"Lo calonnya Chandra?" tanya balik Aje.

Erna memutar bola matanya malas. "Orang gila kok di percaya,"

"Pffft, HAHAHHAHAHA."

Aje tertawa terpingkal-pingkal. ia menabok pundak Nio yang berada di sampingnya.

"Apaan sih lo," Nio menghindar dari kelakuan Aje yang sangat aneh itu.

"Hahahha, gak kuat gue." Aje berusaha untuk berhenti tertawa. Ia menarik nafas lalu perlahan di hembuskan.

"Gila ya lo." kata Chandra.

"Lo kali yang gila. Gak denger tadi Erna bilang gitu?" sinis Aje.

"Lo berdua gila semua." ucap Arden santai.

ARDENTINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang