32|AIS & DENIAR

1.1K 41 1
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa semuanya!! maaf telat hehe🙏

masih semangatkan puasanya? apa udah ada yang bolong🤔

Sebelumnya maaf, mungkin aku beberapa minggu kedepan gak bisa up di karenakan aku bakal ada ujian sekolah, doain ya😀

Udah siap baca part ini? Jangan lupa vote dulu ya💗

⚠️Tandai jika ada kesalahan kata

             🦋Happy Reading🦋

"Lo udah sembuh?"

Pertanyaan itu di tujukan kepada Ais yang baru memasuki kelas.

Ais hanya menjawab dengan anggukan.

"Lo tau gak sih? kemarin ada kejadian wow banget!!!" heboh Ula.

Alis Ais terangkat, "Kejadian apa?"

"Arden di tembak sama adek kelas," sahut Erna.

"Dia gak mati kan??!!" panik Ais.

Ula menepuk keningnya. "Bukan tembak pistol Ais, tapi tembak cinta."

"Oo, tembak cinta." Ais menganggukan kepalanya setelah itu ia tersadar..

"HAH??!!"

Ais menggulung lengan pakaiannya, "Mau nantangin gue tu adek kelas."

"Seng tenang mbak jago," ujar Ula.

"Lo baru sembuh gak usah gelud lagi." peringat Erna.

"Kalo menyangkut masa depan ya harus di trobos lah, anjing!" kata Ais ngegas.

"Lambene di jaga mbak," Ula menggelengkan kepalanya.

"Tapi biarin aja deh. Paling juga si Arden gak mau sama orang itu," santai Ais.

"Dia kan udah bucin sama lo," kata Erna.

"Betul," setuju Ula.

Ais hanya mengangguk singkat.

Setelah itu bel bebrbunyi dan kegiatan pembelajaran akan segera di mulai.

  ***********✧(◍•ᴗ•◍)✧************

Bel istirahat berbunyi.

Saat ini Ais, Arden, dan teman-temanya sedang berada di kantin.

"Neng Ula, kok tambah gembul sih. Kiw!" Chandra mengedipkan satu matanya.

"Matanya mau gue colok??!!" Ula mengarahkan garpu ke depan Chandra.

"Buset, galak amat neng."

Ais dan Arden suap-suapan tanpa memperdulikan temannya yang sedang adu mulut.

"Kemarin kamu di tembak sama adek kelas?" tanya Ais sambil menyuapkan makanan ke mulut Arden.

Arden mengangguk dengan mulut yang mengunyah. Di mata Ais itu sangat menggemaskan!

"Kamu tolak?"

"Iya, kan aku sayangnya cuma sama kamu." jawab Arden.

Ais tertawa, ia mengacak rambut Arden. "Gombal."

Arden tersenyum setelah itu ia membuka mulutnya lagi.

"Makan yang banyak. Biar perutnya kayak bakpao," ujar Ais.

Arden menggeleng, "Gak mau! aku tiap sore selalu nge-gym jadi perut ku selalu berbentuk roti sobek."

"Jangan di tunjukin ke cewe lain ya perutnya." peringat Ais.

ARDENTINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang