38|CURIGA

897 39 0
                                    

Hai semua👋 apa kabar?

Absen dulu yuk kalian dari daerah mana aja nih?🤗

Jangan lupa vote dan ramein komentar ya guys...

⚠️Tandai jika ada kesalahan.

                                      🦋Happy Reading🦋

Para inti geng Wirdzone begitu fokus menatap laptop yang menampilkan rekaman cctv itu.

Arden dan para teman-temannya memutuskan untuk bolos. Walaupun Arden tau nantinya pasti ia akan di marahi oleh Ais.

"Gak ada yang mencurigakan anjir." kata Aje.

Mereka mengangguk menyetujui.

Arden menghentikan rekaman itu. Ia merasa ada sesuatu di balik tembok luar markas.

Ia memperbesar layar. "Kalian lihat. Gue rasa orang ini sama kayak orang yang kemarin nguntit gue sama Ais,"

"Lo bisa coba lacak?" tanya Arden ke Nio.

Nio mengangguk. "Gampang,"

"Gampang lambemu! Ini cuma ada ciri-ciri doang loh." kesal Chandra.

Nio melirik sinis. "Gak usah ngeraguin gue."

Chandra memutar bola mata. "Iya deh. Maaf suhu,"

"Tapi gue curiga sama si cabe." celetuk Fahri.

Arden menaikan alisnya. "Siapa si cabe?"

"Deniar,"

"Kemarin sebelum Ais nyadar kalo kita di ikutin, kita berdua sempet ketemu sama Deniar." jelas Arden.

"FIKS! Dia pasti segonkol sama yang nguntit lo!" pekik Aje.

Chandra menoyor kepala Aje pelan. "Sekongkol ganteng," ralatnya.

"Makasih udah bilang gue ganteng," cengir Aje.

"Nanti gue coba cari data Deniar." ucap Arden.

"Sip deh. Kalo butuh bantuan, koling gue aja." Chandra mengedipkan satu matanya ke arah Arden.

"Homo lo!"

"Ck, mata you homo," decak Chandra.

                       ***********✧(◍•ᴗ•◍)✧************

Arden membaca deretan tulisan yang menampilkan data diri seorang, Deniar Ardita.

Ia menompang dagu sambil menatap layar laptop itu.

"Erno Ardito?" gumam Arden.

"Papi kenal gak ya?"

Ia kembali menggulir ke halaman selanjutnya.

                    Deniar Ardita
   Anak ke 2 dari pasangan Erno Ardito dan Anggi Restu.
        Saudara: Eji Restu Ardito.

"Si cabe punya abang juga?" gumam Arden lagi.

Arden bangkit dari kasur empuknya. Ia berjalan menuruni tangga untuk menemui Papinya.

"Ma, Papi mana?" tanya Arden ketika melihat Maya sedang membersihkan beberapa figura kecil.

"Papi nyuci mobil di depan,"

Tanpa berbicara lagi, Arden langsung berlari ke depan.

Jika sedang di rumah Arden lebih senang menggunakan baju dan celana yang sederhana. Seperti sekarang, Ia menggunakan celana kolor berwarna hitam di padukan dengan kaos lengan pendek berwarna putih.

ARDENTINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang