06|INSIDEN

3.8K 117 1
                                    

Hai jangan lupa vote ya!!
Tetap jaga kesehatan<3

Happy Reading!

"Manusia itu gak ada yang sempurna, nyatanya gue yang di puji punya wajah ganteng aja bisa, nabrak gerobak bakso."
~Ardentino Putra Reydi Argentina

BRAK!

Suara dentuman keras itu berasal dari jalan raya, dan ternyata.................

Arden nabrak gerobak bakso!!! ntah bagaimana ceritanya, tiba-tiba ada gerobak bakso, di tengah jalan itu.

"WADUH DEN, IKI PIE??!! MAU JUALAN PAKE APA LAGI SAYA??" tanya mang Jarwo-penjual bakso.

"A-aduh pak saya juga gatau, lagian kenapa gerobak di taro di tengah jalan??" tanya Arden dengan bingung.

"Ya, saya juga gatau. Kenapa gerobak saya di situ." bingung mang Jarwo.

"Ya udah, saya ganti rugi." ucap Arden sambil meraba kantong jaketnya untuk mengambil dompet, tapi anehnya Arden tak menemukan benda itu di saku jaketnya.

"Bentar pak, saya telfon temen dulu." ujar Arden.

"Ya, monggo."

Arden sedikit menjauh dari mang Jarwo. Rencananya ia akan menelfon Nio.

"Halo,"

"Hm."

"Lo bisa kesini ga? gue ada problem."

"Bisa, di mana?"

"Daerah cikampek, sekalian kalo ada dompet gue."

"Hm."

tut

Setelah mengakhiri panggilannya tadi, Arden kembali mendekati mang Jarwo.

"Bentar ya mang, temen saya lagi otw." ucap Arden.

"Iya, santuyy aja."

7 menit kemudian

Seorang pemuda berhenti di depan tempat kejadian tadi. Nio, pemuda itu adalah Nio. Nio langsung turun dari motornya dan menghampiri Arden.

"Nih," ucap Nio dengan memberikan dompet Arden.

Tanpa banyak basa-basi, Arden langsung menghampiri mang Jarwo yang menunggu di pojok warung sambil ngopi.

"Permisi, ini mang uang ganti ruginya." ucap Arden sambil menyerahkan uang berwarna merah yang berjumlah 10 itu.

"Waduhh den, ini kebanyakan." bingung mang Jarwo.

"Gak papa mang, sisanya buat makan." ujar Arden.

"Alhamdulilah, matur suwun den."

"Sama-sama mang. Saya pamit dulu," Pamit Arden.

"Ya monggo nang, hati-hati nggih." jawab mang Jarwo.

Arden langsung keluar dari warung kopi yang ada di pojok itu.

"Lo mau langsung pulang?" tanya Arden ke Nio.

"Hm, bunda nunggu."

"Ya udah, lo hati-hati." pesan Arden. pasalnya, Nio kalo bawa kendaraan itu seperti orang di kejar setan!

"Iya."

Setelah itu, Arden dan Nio mulai meninggalkan tempat kejadian tadi dan langsung menancapkan gas ke rumah masing-masing.

****
18.30

"ASSALAMUALAIKUM!!" teriak Arden sambil memberi salam

Maya yang sedang berada di dapur, terlonjak kaget. Ini pasti ulah anaknya. Kadang ia merasa pusing dengan Arden yang masih manja dengannya, tapi ia sangat bersyukur karna Arden selalu menjadi anak yang baik dan penurut.

ARDENTINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang