Di tengah kantin Thalia tengah duduk bersama kedua sahabat terbaik nya.
Paula Megantari gadis bertubuh gembul dengan rambut sebahu.Dan yang satu nya lagi,Jesslyn Pangestika si gadis bertubuh proposional lengkap dengan seragam seksinya.
Lia duduk di tengah-tengah mereka sambil memangku wajah dengan satu telapak tangan.Lebih memilih mengaduk-aduk makanan nya sambil melamun.
"Lia itu baksonya kok cuma di aduk-aduk aja makan dong sayang mubasir!"
Ocehan Paula sama sekali tidak di gubris oleh Lia.Dia masih asik melamun tanpa sadar jika Jesslyn sudah melambai-lambai kan tangan di depan wajahnya.
"Hei Thalia,are you okey babe?" Percuma saja,sang empu masih diam dengan tatapan kosong.Karena kesal Paula langsung saja menepuk bahu sang sahabat dengan keras.
BUKKK
"AKH KHAMJAGIA!" Latah Lia dengan ekspresi tidak santai.Orang-orang di sekitarnya langsung menatap aneh.Karena malu Lia hanya bisa menyengir lalu segera memelototi Paula.
"Huh kebanyakan nonton Drakor nih pasti"ejek Jesslyn.
"Apasih Paulyn?" Paulyn adalah singkatan dari Paula dan Jesslyn.Lia menyingkat nya biar lebih muda katanya jika memanggil dua sejoli itu.Terserahlah suka-suka Lia aja!
"Itu,kok baksonya gak di makan?"
Lia lansung menatap mangkok baksonya yang sama sekali tak berkurang.Dia tiba-tiba tidak berselera makan, padahal jika hari biasanya satu mangkuk bakso saja mana cukup baginya.
"Enggak tahu,aku tiba-tiba aja gak selera makan nih buat Paul aja deh" Lia memindah kan mangkuk baksonya ke hadapan Paula yang langsung di sambut riang oleh nya.
"Bener nih buat gue?"Thalia mengangguk yakin.
"Asik makan gratis"seru Paula
"Astaga Paul tadi kan udah dua mangkuk"-Jesslyn
"Gak apa-apa selagi gratis kenapa harus nolak rejeki nih"
Jesslyn menggeleng-geleng heran sementara Lia hanya tersenyum tipis melihat perdebatan kedua sahabatnya."biarin aja Lyn,biar makin embul kan lucu khehehe"
"Yeee ngejek ya? Lia mah jahat!"
"Eh-bukan gitu maksud aku"
"Hehehe tahu kok,gue cuma bercanda doang lagi pula gue enggak peduli banget sih sama berat badan yang penting gue bisa makan enak,bahagia sesederhana itu sista!"
Thalia menyenggol bahu Paula sambil tersenyum tulus."ish gemas banget sih sahabat nya Thalia yang satu ini!"
Ujar Lia sembari mencubit gemas dua pipi gembul Paula.Sontak sang empu pun meringis sakit."ihh Lia sakit tau!"
"Biarin abisnya Paula gemesssss"
"Lyn kenapa diam aja sih,tolongin dong!"
Bukannya nolongin,Jesslyn malah ketawa terbahak-bahak sambil memegang perut.
Perbedaan fisik sangat kentara di antara ketiga gadis itu.Paula memiliki tubuh gendut dengan wajah chubby,Thalia memiliki tubuh pendek dan kurus sementara Jesslyn memiliki proporsi tubuh tinggi lansing.
Tapi perbedaan itu tidaklah membuat mereka merasa paling unggul.Justru mereka saling menjaga.Maklum saja persahabatan mereka sudah terjalin sejak duduk di bangku SD.
Thalia selalu merasa bersyukur karena memiliki sahabat seperti Paula dan Jesslyn.Selalu ada di saat susah dan senang.Juga selalu mendukung apapun yang ia lakukan selama itu menuju ke arah yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JUAN |ON GOING!
ФанфикSedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan menaikkan sebelah sudut bibirnya sebelum ikut menatap ke depan."gak usah sedih Lo emang gak cocok jadi q...