Chapter 07

87 19 0
                                    

Jam istirahat seharusnya menjadi jam yang menyenangkan apalagi ketika berada di kantin.Tapi itu tidak dirasakan Lia sekarang.

Lagi-lagi gadis itu hanya mengaduk-aduk mie kuahnya tanpa berniat untuk di makan.

Tatapan matanya hanya tertuju pada satu meja besar di pojok kantin yang di isi oleh kumpulan orang-orang femous.Dia heran mengapa Stella begitu gampang di terima di circle Jayden padahal gadis itu hanya mantannya Jayden.Atau selama ini mereka memang teman?

Thalia benar-benar tidak punya selera untuk makan sampai-sampai Paula sudah bosan mendengar nya menghela napas terus.

"Lia gak makan?"

"Enggak ah nih buat Paul aja,aku mau ke toilet bentar"

"Mau di temenin?"

Lia menolak ajakan Jesslyn dan segera pergi meninggalkan kantin.Dia sebenarnya hanya gerah saja melihat pemandangan Jayden yang mesra-mesraan bareng Stella.

Jadi ada baik nya dia ke toilet saja untuk membasuh wajah sebentar.

Tanpa dia tahu jika Stella ikut beranjak dari duduknya."eh guys gue ke toilet bentar!"

"Butuh temen gak la?"

"Enggak usah Rea cuma bentar kok hehehe"











Thalia menatap pantulan wajahnya di cermin.Benar-benar tidak ada semangat di sana,bahkan bibir Lia seakan ingin melengkung ke bawah.Dia tak tahu harus melakukan apa setelah ini?

Sebenarnya dia ingin marah tapi pada siapa? Toh dia sendiri yang memulai semuanya,bahkan dari awal Jayden sudah menolaknya terang-terangan.Tapi dia saja keras kepala ingin berharap.

Jika Lia pikir-pikir dia memang perempuan nya yang kurang malu.Terlalu percaya diri bahwa dengan dia selalu ada di dekat Jayden maka pria itu akan luluh.Tanpa sadar jika selama ini banyak wanita yang jauh lebih baik darinya berkeliling di sekitar Jayden.

'Jayden dan Stella,bener-bener pasangan yang cocok cantik dan ganteng,punya karir yang sukses bahkan waktu mereka masih kecil,sudahlah Lia kamu memang tidak punya harapan'

Setelah puas berkeluh kesah dengan hatinya Lia membasuh wajah dengan air.

Ketika selesai membasuh muka Lia di kejutkan dengan suara pintu toilet yang di banting kuat.

BRAKKK

Tiga orang gadis berjalan mendekat.Satu di antaranya Lia kenal sementara yang lain tidak.

"Stella?"

Ya,dia Stella bersama dua gadis yang sengaja ia bayar agar menemaninya masuk ke dalam toilet.Karena dia berencana ingin mengerjai Thalia sekarang.

"Kalian berdua cepet tahan dia!"

Dua orang itu mendekat ke arah Lia hingga membuat ia bingung dan panik."eh kalian mau ngapain?"

"Cepat tahan jangan sampe lepas nih pelacur satu!"

Thalia berusaha meronta tapi apalah daya dia tetap tak bisa melepas cengkraman dua orang itu di masing-masing lengannya.

PLAKKK

Satu tamaparan berhasil mendarat di pipi Lia.Stella menyeringai jahat tanpa mengucapkan sepatah kata dia kembali menampar pipi putih bersih itu.

PLAKKK

"STELLA APA YANG KAMU LAKUIN?!" Jerit Lia tidak terima.Wajahnya sudah memerah antara menahan marah dan juga tangis.Jujur kedua pipi nya saat ini sangat sakit.

"BERANI LO TERIAK DI DEPAN GUE HAH!"

Stella mencengkram rahang Lia dengan kasar."asal Lo tahu ya jalang Lo pantes dapat semua ini rasain nih!"

MY JUAN |ON GOING!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang