Minggu pagi Thalia sudah berada di depan gerbang rumah yang besar nya bak istana.Butuh waktu beberapa menit untuk sampai di depan pintu masuk yang sangat besar dan tinggi.
Lia tersenyum ramah ketika tak sengaja bertemu beberapa pelayan sekuriti sampai supir di halaman depan rumah.
Para pekerja disana sudah mengenal Lia.Karena tiap hari minggu gadis itu pasti datang bertamu.Tidak hanya itu,Lia juga terkenal sangat ramah karena selalu menyapa siapapun yang ia lihat.Itulah alasan yang membuat pekerja di rumah itu menjadi suka terhadap Lia.
"Eh non Lia lagi nyari tuan muda Jayden ya?"
"Iya nih bi,bibi tahu Jayden nya dimana?"
"Eumn...kalau tuan Jay sih saya kurang tahu non soalnya tadi tuan muda pamit ke nyonya keluar"
"Jay nya lagi di pergi ya,eumn kalau tante Melan nya ada gak?"
"Oh itu non lagi di taman belakang bareng non Stella"
"Stella?" Lia mengerutkan kening heran.Dia merasa asing dengan nama itu.Jujur saja Lia hampir tahu semua silsilah keluarga Jayden bahkan sepupu-sepupuh sampai ponakan Jay semua dia tahu.
Di antara semua nya nama Stella ini dia tidak pernah mendengar nya.
"Stella siapa ya bi?"
"Aduh non saya juga kurang tahu,kalau non Lia penasaran silahkan atuh di samperin aja kebetulan lagi sama nyonya Melan juga di belakang"
Lia mengangguk sebelum berjalan ke arah taman belakang.
Rumah Jayden hampir sama besar dengan manshion nya hanya saja halaman rumah pria itu sangat luas hingga jika di perhatikan akan terlihat seperti istana.Di tambah gaya arsitektur di dalamnya memang di dekor bak istana hingga siapapun yang berada di dalam nya akan merasa mendadak jadi putri dalam cerita fantasi.
"Tante Melan!"
....
"Tante Melan Thalia dateng nih!"
Panggilan Lia masih tak di jawab hingga ia sampai di taman belakang rumah Jayden.Disana dia melihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik duduk berdua dengan seorang gadis yang berpenampilan elegan.
Mereka sibuk berbincang hingga tak sadar akan kehadiran Lia.Yang Lia tangkap tante Melan sangat senang berada di dekat gadis itu terbukti dengan suara tawanya yang ringan.
Thalia membuang perasaan anehnya sebelum berjalan mendekat.
"Tente Melan"
Tante Melan menghentikan tawanya lalu menoleh ke belakang.Wanita itu segera tersenyum ketika menemukan persepsi Lia yang mendekat.
"Eh Thalia sini-sini duduk bareng kita,kamu udah lama datengnya?"
"Enggak kok Tante,baru aja"
"Yaudah sini duduk Jayden nya juga lagi gak ada di rumah katanya sih ke rumah temen"
Lia mengambil posisi duduk di samping tante Melan sementara gadis yang Lia tebak bernama Stella itu duduk di sisi kanan tante Melan."eh Thalia kenalin ini Stella dan Stella kenalin ini Thalia temannya Jayden loh"
Lia sedikit sakit hati sih mendengar kalimat terakhir Tante Melan tapi mau di apa lagi memang seperti itulah faktanya.Dia menatap gadis bernama Stella itu yang tersenyum sangat anggun.
"Kenalin gue Stella Angelica mantan nya Jayden" entah apa maksudnya Stella tiba-tiba mengedipkan sebelah mata ke arah Tante Melan hingga membuat wanita tua itu tertawa pelan.
Lia segera menerima jabatan tangan Stella."Thalia Claudia,te-temen nya Jayden" Lia sedikit kaku mengucap kan kata teman masalah nya karena itu tidak benar.Jayden saja tidak menganggap nya teman atau apapun,mungkin dalam pikiran pria itu Lia hanyalah beban.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JUAN |ON GOING!
FanfictionSedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan menaikkan sebelah sudut bibirnya sebelum ikut menatap ke depan."gak usah sedih Lo emang gak cocok jadi q...