Chapter 09

88 18 1
                                    

Para pelayan di mansion Thalia berlarian panik setelah melihat nona mereka berada dalam gendongan pria asing dengan keadaan mengenaskan.

Juan membawa tubuh Lia masuk ke dalam kamar yang sangat luas dan bernuansa warna biru pastel.Di ikuti oleh kedua sahabat gadis itu di belakang dan juga dua pembantu.

Awal nya ia berniat membawa Lia kerumah sakit tapi Jesslyn berkata jika sebaiknya Lia di bawah ke rumah nya saja karena dokter pribadi keluarga sahabat nya itu akan datang sebentar lagi setelah di telpon.

Di letak kan nya tubuh itu di atas kasur dengan hati-hati.Setelahnya Juan menatap dua pembantu di depan nya tajam."cepet ganti baju Thalia!"

Dua orang itu mengangguk cepat dan langsung melaksanakan perintah Juan.

"Jess kata Lo dokter pribadi tapi kok lama banget!"

"Sabar Juan ini juga gue lagi coba sekali lagi ngehubungi kata nya sih udah di jalan"

Juan berdecih sebelum keluar dari kamar karena Lia akan berganti baju.

Setelah dua pembantu tadi keluar dari kamar Juan akhirnya masuk kembali.Bertepatan dengan datang nya pria dewasa berjas putih dengan koper kecil khusus peralatan dokternya yang ia jinjing.

Juan terkejut melihat wajah yang sangat familiar itu berada dalam kamar Lia.

"Om Arga?"

Orang yang dimaksud sempat terkejut namun hanya sebentar sebelum wajah nya kembali datar.Dia berjalan ke arah Thalia lalu segera memeriksa keadaan gadis itu.

Setelah selesai dia menatap Thalia yang berusaha tersenyum meskipun sudut bibir nya susah terangkat akibat luka sobekan di sana.

"Gimana keadaan Thalia om?" Tanya Juan dan juga Paulyn secara bersamaan.

"Kamu hanya butuh istirahat untuk memulihkan tenaga dan jangan lupa makan setelah ini,paman sudah sediakan obat jangan lupa di minum, setelah ini paman akan menghubungi papa kamu!"

Thalia memaksa telapak tangan nya bergerak untuk menarik lengan pria berjas putih itu.Dengan wajah memelas ia menatap sahabat ayahnya itu sambil memohon.

"Paman enggak usah kasih tahu Daddy ya please!"

"Thalia kamu ini-"

"Om!"

Dokter itu menatap Juan yang tak lain adalah ponakan nya sendiri.Dia tak tahu jika anak dari adik perempuan nya itu ternyata kenal dengan anak dari sahabat nya.Benar-benar sebuah kebetulan.

"Turutin ajalah om lagian Thalia juga udah baikan sekarang"

Thalia mengangguk setuju dengan perkataan Juan.Dia tidak ingin sampai kedua orangtuanya itu tahu.Pasalnya dua orang itu jika sudah khawatir suka berlebihan.

"Bener om bolelah ya?"kali ini Paula dan Jesslyn yang menatap si dokter dengan tatapan memohon.Karena dua sejoli itu sudah sangat hapal bagaimana tente Jenina dan om John kalau sudah panik.Mereka sangat protektif.

Pria dewasa bernama Arga itu menghela napas pasrah lalu menatap keempat anak muda di hadapan nya.

"Oke kali ini saja tapi ingat Thalia kamu harus oles luka-luka mu itu dengan salep yang paman kasih dan kalian bertiga kalau sampai Thalia seperti ini lagi saya tidak akan membiarkan kalian lagi"

Juan dan Paulyn mengangguk bersama."dan kamu Juan cepat pulang jangan sampai bunda kamu nyariin ini sudah sore"Juan mengangguk.

"Kalau begitu paman pergi!"

Setelah dokter tadi pergi Juan mendekat ke arah kasur.Dia duduk tepat di tepi ranjang Thalia sambil menatap wajah pucat gadis itu.

"Siapa yang lakuin semua ini?"

MY JUAN |ON GOING!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang