Juan baru saja dari perpustakaan membantu guru mapel mengantar kan buku ketika masuk kantin dirinya langsung menjadi pusat perhatian seluruh orang-orang.
Namun pria tampan itu tidak peduli.Dia berjalan santai ke arah satu meja yang di isi oleh teman-temannya.
Duduk tepat di samping Sean yang menatap nya intens.Sontak saja Juan menukik kan sebelah alisnya."apa?"
Sean menggeleng cepat sebelum menoleh ke depan.Juan pun ikut abai sembari menatap sekeliling kantin.Mencari sosok yang di tunggu-tunggunya dari tadi.Tapi orang itu masih belum memunculkan dirinya.
Juan kembali mengalihkan atensinya ke depan.Dan ternyata seluruh makhluk yang berada di satu meja itu menatap nya penuh arti.Mereka semua diam dan tak menyentuh makanan mereka dan memusatkan perhatian ke Juan.
Juan langsung bingung."Lo pada kenapa hah? Kesambet tumben gak rusuh?"ujar sang sang empu namun semuanya hanya menggeleng sebelum kembali ke aktivitas mereka.
Juan menggeleng-geleng heran.Meminum air mineral tanpa memesan makanan apapun.Dia sengaja karena sedang menunggu seseorang datang untuk makan bersama nya dulu.
"Bro Lo beneran jadian nih sama Thalia"
Juan yang sedari tadi menatap pintu masuk kantin mengalihkan tatapan nya ke Riki.Dia menutup botol air mineral santai lalu memasang smirk."lagi proses"
"Jadi Lo beneran nembak cewek itu??" Heboh Sean yang langsung memusatkan seluruh perhatian ke arah Juan.Sang empu hanya mengangguk seadanya."WHAT THE F-"
Hampir saja Sean mengumpat sebelum menutup mulut nya dengan tangan karena melihat wajah Juan yang sudah tidak santai.Tatapannya menguarkan peperangan hingga Sean langsung angkat tangan."ampun Juan gue gak maksud kok!"
Juan memilih abai dan kembali menatap pintu kantin.Menunggu kedatangan Thalia dengan tenang.
"Gak salah ni Juan Lo naksir cewek modelan kayak gitu"
Kalimat yang terdengar seperti pertanyaan tapi sebenarnya kalimat itu adalah sebuah pernyataan yang sangat menyinggung Juan.Azka seolah tidak peka jika sahabat nya ini tidak suka dengan kalimat bernada merendahkan tersebut.
Sontak Juan terkekeh sinis.Tawa kecil yang sangat jelas di paksakan itu membuat teman-teman Juan merinding ngeri.Juan sangat jarang bersikap seperti ini.Apalagi ketika garis lengkung di mata serta bibir itu dalam sekejap mata berubah datar dan tajam.
"Memang cewek kayak dia kenapa hah?"
Tiba-tiba hening.Tak ada yang berani bersuara di satu meja itu.Juan sontak memasang senyuman miring nya lalu menghunuskan tatapan tajamnya tepat ke arah Azka.
"Gue tanya kenapa ayo jawab laki gak Lo?"
"Ya gitu Lo sendirikan tahu Thalia cewek kek gimana..."
"Kek gimana apanya maksud Lo hah?"
Situasi tiba-tiba memanas.Seluruh penghuni kantin memusatkan perhatian mereka ke meja yang di tempati Juan dan kawan-kawan.
Jayden yang awalnya hanya diam di samping Stella segera siaga.Apalagi ketika menatap Juan yang sudah memasang wajah judes senggol bacoknya.
"Juan gue gak bermaksud buat ngejelekin dia tapi Lo sendiri kan tahu gimana gatelnya tuh cewek sama Jayden sebagai sahabat Lo gue cuma gak ma---"
BRAKKKKK
"APA LO BILANG BARUSAN!!"
Seluruh penghuni kantin terkejut dengan aksi Juan yang menggebrak meja secara tiba-tiba.Bahkan lima gadis yang berada di satu meja itu juga menjerit tertahan menyaksikan kengerian Juan ketika marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JUAN |ON GOING!
FanfictionSedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan menaikkan sebelah sudut bibirnya sebelum ikut menatap ke depan."gak usah sedih Lo emang gak cocok jadi q...