Terdapat sembilan motor yang mengelilingi motor Juan dan terdapat satu motor yang menghalangi jalan nya di depan.Juan menggeram,jika seperti ini terus ia takut Thalia kembali mendapat luka.
Hingga tak berselang lama,deru suara motor kembali bertambah.
Mereka adalah Jayden dan yang lainnya.Juan akhirnya bisa bernapas sedikit legah setelah melihat keberadaan para sahabatnya.
Jayden, Maheesa, Satya, Riki,Azka dan Sean berhasil mengejar Diego dan kawan-kawan.
"WOY DIEGO BEGO CEMEN LO MAINNYA KEROYOKAN ANJING TEMEN GUE ITU WOY LU APAIN!" Teriak Riki menggunakan tenaga dalam karena sosok yang bernama Diego itu sedikit jauh dari jarak motor nya.
Cuma Jayden yang berhasil menyusul motor Diego yang berada pas di depan motor Juan.Sekarang mereka saling bersebelahan.
"Berhenti Lo!"
"Hoi whatdaap calon ipar," ujar Diego dengan nada mengejek.
"Ngimpi Lo anjing!"
"HAHAHAHA"
Maheesa yang juga berhasil menyusul terkejut ketika tanpa sengaja melihat luka di lengan Thalia. Dia sontak memberi isyarat kepada teman-teman nya untuk membantu Juan terlepas dari geng Linus.
Riki segera menembus lingkaran yang di buat geng Linus itu lalu bersebelahan dengan Juan, "JUAN LO DENGER GUE, THALIA TANGANNYA LUKA."
Juan menatap Riki dari samping. Seperkian detik ia mengangguk seolah memberi isyarat pada Riki yang kini menyeringai jahat.
Pria tengil itu tanpa pikir panjang menendang motor Diego dari belakang terus menerus hingga kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Anggota Silas dan Linus langsung berhenti secara bersamaan sementara Juan berhasil terlepas.Juan menyerahkan urusan ini kepada teman-teman nya terlebih dahulu karena yang terpenting sekarang adalah Thalia.
Juan menatap Thalia dengan penuh rasa bersalah. Sudah membuat gadis nya itu terluka.Lihat sekarang sebelah lengan nya harus di lilit perban. Meskipun luka sayatan itu tidak dalam namun goresan nya cukup panjang hingga tadi mengeluarkan banyak darah.
"Maafin aku, gara-gara aku kamu jadi kayak gini."
"Bukan salah kamu."
"Tapi tetap saja maaf."
Juan tidak bisa menahan keinginan nya untuk memeluk sang kekasih.
"Juan,mereka itu siapa?"
Juan menenggelamkan wajah sang kekasih di dada bidangnya, "itu anak-anak geng Linus."
"Terus kenapa mereka nyerang kamu?"
"Enggak tahu juga, mungkin mereka emang doyan cari masalah di jalanan."
"Kamu enggak berencana buat bales mereka bukan?"
Juan sempat terdiam beberapa saat, "emangnya kenapa hmm?"
"Jangan! Jangan Juan, aku takut kamu luka kek aku,.mereka aja bawa benda tajam kayak gitu. Aku enggak pengen kamu kenapa-kenapa."
Terdengar helaan napas di atas kepala Thalia.Juan perlahan mengangguk lalu melepaskan pelukannya,"yaudah sana masuk gih!"
"Iya tapi janji, abis ini kamu bener-bener pulang ok?"
Juan tak menjawab sontak Thalia merenggut kesal,"ayo janji Juan!"
Pada akhirnya Juan pun mengangguk meskipun sebenarnya dia tidak akan melakukan permintaan kekasih nya yang satu ini.
"Okey deh kalau gitu aku masuk bye-bye."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JUAN |ON GOING!
FanfictionSedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan menaikkan sebelah sudut bibirnya sebelum ikut menatap ke depan."gak usah sedih Lo emang gak cocok jadi q...