Thalia Jesslyn dan juga Paula sedang duduk di atas ranjang.Mereka bertiga sudah memakai piyama tidur lengkap dengan selimut yang bergelung di belakang tubuh mereka.
Setelah acara jalan-jalan sore kini ketiga bersahabat itu lanjut untuk menginap di rumah Lia.Dengan rencana ingin menghibur si pemilik rumah yang sedang patah hati untuk kesekian kalinya.
Thalia sudah menceritakan semua nya.Hal itulah yang membuat Paula saat ini darah tinggi sampai meremat-remat selimut nya hingga kusut.Dia sangat jengkel ketika mendengar cerita Lia tentang Stella.
"Awas aja tuh nek lampir kalau sampe ketemu di sekolah bakal gue ulek-ulek mukanya sampe jadi penyet kek ayam geprek"
"Ih Paul tapi dia emang cantik sih" ujar Lia dengan wajah lesuh karena di lihat dari mana pun Stella memang sangat cantik.Tububnya seperti model yang biasa Lia lihat di majalah-majalah.
"Gak boleh gitu Lia,Lo juga cantik kok" Lia tersenyum mendengar pujian tulus Jesslyn."makasih Lyn tapi Stella itu emang jauh lebih cantik sih"
"Stella ya? Eumn siapa lagi nama lengkap nya gue kek pernah denger deh?"
"Stella Angelica"
"Angelica? Maksud Lo Stella yang ini?" Jesslyn menunjukkan satu foto di layar ponselnya yang memperlihatkan seorang gadis cantik berpakaian modis sambil berpose percaya diri di dalam sana.Sontak saja Lia terkejut melihat nya.
"Kok foto Stella bisa ada sama kamu Lyn?"
"Bisalah, Stella yang inikan model"
"APA?"Kejut Lia dan Paul secara bersamaan.Mereka langsung menatap Jesslyn penasaran."iya Stella ini emang model majalah-majalah populer dengar-dengar sih dia udah mulai karirnya dari umur enam tahunan"
Lia tambah menghela napas lesuh.Dia seperti tidak punya harapan lagi.Jesslyn yang melihat nya pun mendadak prihatin.
"Udah Lia gak usah di pikirin Lo tuh cantik tahu gak"ujar Jesslyn sambil memegang bahu Lia.
"Tapi gak kayak Stella"
"Lia kalau Lo yang kayak gini aja bisa insecure lalu gimana gue yang kek remahan rengginang gini?" Paula berusaha menghibur sahabat nya itu tapi Lia malah tambah menunduk sedih.
"Aku benar-benar ngerasa gak ada satupun di diri aku yang pantas buat Jay" keluh Lia.
"Siapa yang bilang kayak gitu!" Sentak Paula tidak setuju dengan perkataan Lia.
Jesslyn memeluk Thalia pelan.Dia benar-benar sedih melihat Lia yang biasanya sangat ceria jadi sangat redup seperti ini.Benar-benar bukan Thalia yang ia kenal.
"Thalia please stop jadi orang lain cuma karena Jayden,dia bahkan gak menghargai perasaan Lo,you deserve than this,Lo berhak dapat cinta yang lebih baik"
"Lyn salah gak sih kalau aku sayang banget sama Jayden?"
"Enggak,gak salah sama sekali.Yang salah itu Lo jatuh hati sama orang yang salah.Dia bahkan gak berhak dapat cinta tulus dari orang kayak Lo,karena cowok seperti Jayden itu cuma bakal bikin sakit hati doang"
"Tapi aku udah terlanjur sayang Lyn hiks...hiks..."
Jesslyn hanya bisa diam sambil mengusap-usap punggung Lia membiarkan sahabat nya itu menumpahkan semua air matanya.Dia tahu perasaan Lia memang hampir tak tertolong lagi.Sahabatnya itu sudah terjatuh terlalu dalam.
"Hiks...hiks..."
"Loh Paul lo kok ikut nangis?" Jesslyn terkejut ketika melihat Paula berusaha menghapus air mata nya.Gadis bertubuh gemuk itu ikut merasa sedih melihat Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JUAN |ON GOING!
FanfictionSedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan menaikkan sebelah sudut bibirnya sebelum ikut menatap ke depan."gak usah sedih Lo emang gak cocok jadi q...