Sebelum akhir pekan tiba,sekolah tengah sibuk mempersiapkan acara perpisahan khusus untuk kelas tingkat akhir.
Memang tidak terasa sudah berbulan-bulan berlalu.Ujian nasional dan ujian sekolah baru saja selesai seminggu kemarin dan tepat hari ini seluruh siswa menerima raport mereka.Dan untuk kelas tiganya,mereka tengah sibuk mempersiapkan acara kelulusan mereka.
Sabtu malam atau tepat nya malam minggu nanti sekolah mereka akan menjadi tempat yang sangat istimewa.
Aula sekolah sudah di hias semewah mungkin.Dari depan gerbang hingga ke dalam semuanya sudah di tata serapi mungkin untuk menyambut acara malam nanti.
Tidak ketinggalan pula kehebohan para siswa perempuan yang bergosip tentang gaun apa yang akan mereka kenakan malam nanti.Sedangkan para pria tengah membuat strategi tentang siapa yang akan mereka ajak malam nanti.
"Eh Lo ngajak siapa nanti malem?"
"Pake nanya lagi ya sama bebeb Via gue lah!"
"Bucin!bucin! Gue nanya Jay ya bukan Lo!" Sungut Riki pasalnya muka Maheesa terlihat sombong sekarang.Mentang-mentang sudah punya pacar.
"Gimana Jay?"
Jayden diam sebentar.Mereka bertujuh saat ini sedang berada didalam kelas.
"Gue gak tahu"
"Napa gak ngajak Stella aja Jay?"saran Maheesa.Jay menatap sahabatnya itu sebentar sebelum tersenyum tipis.Sangat tipis hingga tak ada yang bisa melihat nya.
"Yaelah emang harus gitu bawa pasangan segala gue liat-liat prom night sekolah lain juga banyak yang gak bawa pacar gebetan atau semacamnya"
"Bilang aja lo gak ada yang mau Azka"
"Wah Lo gak tahu aja Rik dari tadi ni ye ciwi-ciwi pada lomba nge-dm gue di ige buat di ajak jadi pasangan ntar malem"
"Ah alesan lu muka kek pantat panci gitu siapa yang mau?"
"ANJING YA LU!"
"APA NANTANGIN LU SINI LU MAJU GUE MUNDUR!"
"FUCEKKK ASU!"
Jayden Juan Satya Maheesa dan Sean hanya menatap datar pertengkaran Riki dan Azka yang sama sekali tidak lakik.
"Gue jadi kasian ini dua orang pas lahir pembagian otaknya mungkin paling terakhir kali ya?" Ujar Maheesa sambil meringis melihat dua orang pria bertubuh atletis dan berwajah tampan berkelahi dengan cara saling jambak rambut.Tidak etis sekali di lihat nya.
"Beuh bukan paling terakhir lagi Heesa tapi ini mah mereka cuma kebagian sisanya doang"
Ucapan Sean berhasil membuat mereka semua tertawa sambil terus memperhatikan Riki dan Azka yang sekarang sudah beralih saling menyekek leher.
"Woy kalian berhenti napa,malu tuh di liatin cewek!" Kata Satya
Riki dan Azka sontak menoleh ke arah pintu secara bersamaan.Di sana sudah ada Stella Reanna Silvia Luna dan Friska yang menatap mereka heran.Tak hanya mereka,di luar juga sudah ada beberapa perempuan yang singgah hanya untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan.
Sontak saja keduanya langsung berhenti.Riki yang langsung ambil posisi stay-cool sementara Azka mengambil jurus buaya-nya menyugar rambut ke belakang sambil mengedipkan sebelah mata genit.
Para siswa perempuan yang singgah di luar tadi langsung jejeritan.Sebelum pergi karena mereka langsung mendapat tatapan tajam dari Reanna yang merasa terganggu dengan suara melengking mereka.
"Kumat dah tu penyakit"gumam Rea sebelum berjalan masuk.Dia menatap Juan yang begitu tenang menyender di kursi sambil memejamkan mata dengan dua telinga tersumpal earphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JUAN |ON GOING!
FanficSedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan menaikkan sebelah sudut bibirnya sebelum ikut menatap ke depan."gak usah sedih Lo emang gak cocok jadi q...