"Thalia jadi pacar gue!"
Satu kalimat itu berhasil membuat pikiran Thalia blank.Tatapan nya menjadi kosong dengan degupan jantung semakin memacu."kenapa?"
"Kenapa? Apa perlu alasan? Ok alasan nya karena gue suka sama lo"
Thalia masih tak mengerti."kenapa?"
"Karena gue sayang sama lo Thalia dan Lo masih pengen nanya itu kenapakan? Gue juga gak tahu kenapa gua jadi sayang banget sama cewek childish kayak lo"
"Dan Lo pokok nya harus tanggung jawab atas perasaan gue,jadi pacar gue mulai sekarang!"
Bukan nya mendapat secercah titik terang.Thalia malah semakin bingung lantaran kalimat Juan seperti bukan orang yang mengajak atau menawarkan namun lebih ke kalimat perintah.
"Tapi aku gak suk---"
"Hush gak usah di jawab sekarang,gue ngasih lo waktu sampai besok dan gak boleh ada penolakan"
Kening Thalia semakin mengerut.Apasih maksud pria ini? Memberinya waktu tapi tetap tak menerima penolakan.Thalia ingin menanggapi tapi kabin yang mereka naiki ternyata sudah sampai di bawah sejak dua menit yang lalu.
"Lo kayaknya kesenengen deh gue pangku kek gini!"ujar Juan sembari menyeringai di hadapan Lia yang tiba-tiba merona karena baru sadar akan posisi mereka.
Dengan gesit ia turun dari pangkuan Juan.
Mereka pun akhirnya bisa keluar dari area bianglala setelah kejadian sedikit menegang kan tadi.
Namun Thalia yang berjalan di sisi Juan lagi-lagi harus spot jantung lantaran tingkah pria itu yang menyeret nya masuk ke dalam pelukan.Juan merangkul bahu Lia erat,tak memberi jarak di antara tubuh mereka.
Bukan tanpa alasan dia melakukan itu,sebab dari ujung sana Juan bisa melihat seseorang menatap mereka tanpa arti.
Juan membalas tatapan orang itu sembari memberikan senyuman mengejek nya.
"Juan kamu kenapa sih?" Thalia kebingungan lantaran pria itu terus membuat kontak fisik dengan nya.Dari merangkul bahu kini berpindah merangkul pinggang nya.Lama-lama Lia bisa pingsan akibat serangan jantung.
Sebab Juan terus membuat jantung nya memacu di luar batas.
Juan mengelus kepala Thalia pelan sebelum berbisik di telinga gadis itu."gue anter pulang ini udah malem"
Tak ada yang manis dari kalimat itu namun entah mengapa Thalia masih saja merona.Suara rendah Juan sangat-sangat menggelitik hatinya.
Tak bisa berkutik Thalia hanya mengangguk.
Senin pagi Thalia terbangun dari tidurnya dengan keadaan sedikit lebih segar dari biasanya.Seutas senyuman terbit dari bibir gadis manis itu.Dia menatap ke samping di mana letak jam weker yang menunjukkan pukul lima pagi.
Masih terlalu dini untuk bersiap-siap namun mungkin karena mood nya sedang baik maka Lia dengan riang beranjak dari kasur nya.
Segera duduk di depan meja rias setelah membasuh muka dengan air.Ketika menatap pantulan wajahnya di cermin,Lia tanpa sengaja menatap flower crown pemberian Juan yang masih utuh.
Merasa heran karena biasanya bunga cuma bisa bertahan beberapa jam sebelum layu tapi mengapa bunga cantik itu masih terlihat segar.
Lia membolak balik mahkota tersebut dengan alis berkerut.Mencoba memeriksa kelopak bunga nya sebelum tertawa lucu.Pantas saja tidak layu,toh itu cuma bunga tiruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JUAN |ON GOING!
ФанфикSedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan menaikkan sebelah sudut bibirnya sebelum ikut menatap ke depan."gak usah sedih Lo emang gak cocok jadi q...