TDL - CHAPTER 19

25 7 0
                                    

-***-

Upacara penerimaan Trophy untuk kejuaraan ClassMeeting, dan pemberian penghargaan untuk para murid berprestasi telah selesai. Kini saatnya para murid kembali ke kelasnya masing-masing untuk mendapatkan pengarahan dari wali kelas bersama wali murid, dan akan menerima raport setelahnya.

Di tepi lapangan bersama Enzy disampingnya, Yaksa menatap kedatangan sang mama dengan penuh rasa haru. Ia tersenyum sangat manis kepada sang mama, ingin menyalimi sang mama, tapi beliau telah memeluk putranya terlebih dahulu.

Pelukan rindu seorang ibu yang telah lama tidak bertemu dengan anaknya, Yaksa membalas pelukan itu dengan sangat erat. Tidak banyak yang melihat mereka karena sebagian besar murid-murid sudah berada di kelas masing-masing.

Tidak terasa, senyum tipis terukir dari bibir Enzy. Pemandangan yang sangat menyejukkan hati, menenangkan dan membahagiaakan untuknya.

Mereka saling melepas pelukan, Yaksa tersenyum sambil mengusap sisa air mata dari wajah ibunya.

"Maafin Yaksa ma" lirihnya

Mamanya menggeleng, beliau menangkup wajah putranya yang tentunya lebih tinggi darinya. "maafin mama karena tidak mempercayaimu sayang, papamu telah menjelaskan segalanya"

"papa mengakui jika dia pernah selingkuh?" tanya Yaksa tidak percaya

Miranda, mama Yaksa kembali mengangguk "dia telah mengakuinya"

"Maaf" suara berat yang lain mengambil alih fokus Yaksa.

Ia menegap, mendapati sang papa tengah berdiri di belakang mamanya. Bruntung suasana sedang sepi jadi drama keluarga ini tidak ada yang menyaksikan terkecuali Enzy yang sedang berada di sampingnya.

"papa tidak berniat menghianati kalian, papa terbujuk rayuan asisten papa, papa minta maaf" jelasnya.

Mantan asisten yang saat ini ntah pergi kemana adalah ibu kandung dari Raziq. Kaisan terbujuk oleh Asistennya, saat setelah melakukan meeting dengan salah satu koleganya, dan saat kesadarannya menghilang karena alkohol, mereka melakukannya, di salah satu penginapan di daerah jakarta utara.

Kaisan tidak pernah menyangka kesalahan yang ia lakukan, membuahkan hasil yang tidak pernah ia sangka-sangka, terlebih putra pertamanya belum genap satu tahun.

Ibu dari anak yang sama sekali tidak ia harapkan pergi setelah melahirkannya dan meminta seseorang untuk memberikannya kepada Kaisan. Kaisan tidak tega jika harus membuangnya ke panti asuhan, jadi ia dengan kelicikannya, membawa pulang anak itu dengan status anak adopsi.

"mama kangen sama Yaksa, mama telah memaafkan papa, bisakah Yaksa pulang kerumah?" pinta Miranda.

Yaksa menatap Miranda lalu beralih ke Kaisan, ia tersenyum "Maaf mah, Yaksa tidak bisa" jawabnya "Yaksa akan mengunjungi mama, tapi Yaksa tidak bisa kembali kerumah"

Miranda tampak kecewa "Kenapa?"

"papa minta maaf Yaksa, papa mohon kembalilah"

"ini bukan tentang papa, tapi tentang kehidupan Yaksa yang tidak lagi seperti dulu" jelasnya.

Kaisan menatap wajah putranya, putra yang sangat ia sayangi, putra yang selalu ia banggakan, kini telah tumbuh dewasa, bahkan ia terlihat sangat berhati-hati saat menolak ajakan sang ibu.

The Darkness LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang