TDL - CHAPTER 23

17 5 0
                                    

-***-

Saat ini Enzy tengah berhadapan dengan lima inti Rajawali, adit, beserta Meylani di ruang kerjanya. Mereka telah melihat rekaman yang Meylani berikan.

"Lo dapet dari mana?" tanya Zeyn pada Enzh

"dari Mey"

Lantas semua pandangan mengarah ke Meylani, "I-itu dari Mbok Yah" jawab Meylani tergagap.

Mbok Yah, Enzy mengingatnya, salah satu Art yang sangat ia segani, Enzy tidak mengira jika beliau masih bekerja di rumah keluarga Tollison.

"kira-kira apa yang Leyron lihat?" gumam Enzy, mengalihkan semua pemikiran tentang siapa Mbok Yah.

Zeyn reflek mendongak, ia menyenggol pelan Yaksa, si empunya menoleh, hanya dari menatapnya saja Yaksa bisa mengetahui apa yang Zeyn maksud.

"sekarang" ujar Yaksa

Zeyn mengangguk, ia keluar dari ruang kerja dan kembali beberapa menit kemudian dengan membawa laptop.

Zeyn membuka laptopnya, dan sibuk berkutat dengan laptopnya. Tidak ada yang mengeluarkan suara, sampai Zeyn menegakkan punggungnya.

Ia memperlihatkan sebuah rekaman CCTV, rekaman dari sudut ruangan yang memperlihatkan tangga rumah seseorang.

"Ini?" Enzy terkejut, ia menoleh pada Zeyn, dan Zeyn mengangguk.

Rekaman CCTV yang selama ini Enzy cari. Ternyata dengan semudah itu Zeyn bisa mendapatkannya.

Dalam rekaman yang Zeyn dapatkan, Enzy mendapati seorang wanita tengah membawa nampan berisi camilan dan susu, berjalan dari dapur menaiki tangga.

Berjalan dengan perlahan, sampai pada pertengahan jalan, ada seorang anak kecil berlari dari lantai atas.

Ansyla tidak begitu bisa melihat tangga karena nampan yang ia bawa menutupi sebagian jalan, jadi ia tidak mengetahui kedatangan anak kecil tersebut. anak kecil itu berlari kencang sambil menoleh kebelakang, tidak melihat Ansyla di depannya.

Sampai akhirnya mereka bertabrakan, refleks Ansyla membuang nampan di depannya dengan gerakan cepat ia memeluk anak tersebut, mereka terjatuh sampai lantai dasar, kepala Ansyla terbentur lantai.

Darah keluar cukup banyak, mengalir di sekitar celah lantai. Ansyla tidak bergerak, matanya membelalak menatap langit-langit rumah, mulutnya kembang-kempis seakan ingin mengucapkan sesuatu.

Anak kecil yang berada di pelukannya sontak berdiri, ia ketakutan lalu berlari menjauh. Sampai di beberapa detik setelahnya, Enzy keluar dari kamarnya, dari ujung tangga lantai dua ia melihat bundanya yang sudah terkapar berlumur darah.

Syokh, badannya membeku, tidak bisa berbuat apa-apa. Leyron datang dari arah pintu luar, ia membelalak mendapati keadaan istrinya. Tidak sengaja Leyron melihat putrinya berdiri dari atas lantai dua, dan detik itu juga Leyron bergumam 'anak sial'.

Tangan Enzy mengepal melihatnya "Darrah" gumam Enzy, nafasnya tercekat tak beraturan.

Enzy tidak sengaja, atau tepatnya melupakan jika bundanya terjatuh dengan darah yang mengalir deras dari belakang kepalanya.

Melihat Enzy, Yaksa langsung menutup laptop Zeyn. Digenggamnya dengan erat tangan Enzy, sangat erat. Lalu membawa gadis itu kepelukannya.

Enzy membalas pelukan Yaksa tak kalah erat, ia menangis di dada bidang kekasihnya "lain kali di edit, di sensor" himbau Yaksa pada Zeyn.

The Darkness LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang