—
—
—
—
—
31 Desember, 23.30 WIB
Mobil Kaisan yang saat ini Yaksa kendarai memasuki jalan utama menuju markas Rajawali.
Ntah kenapa jalanan yang biasanya Yaksa lewati dengan waktu singkat kini terasa sangat lama. Keadaan seakan menguji kesabarannya.
"tenang Yaksa" gumamnya menenangkan diri sendiri.
Di ujung jalan Yaksa bisa melihat seorang wanita keluar dari mobil BMW hitam, berjalan dengan langkah lebar menuju gerbang masuk markas timur.
"Enzy?" Yaksa membelalak dan menambah kecepatannya.
Yaksa memarkirkan mobilnya tepat disamping mobil Enzy. Ia mendapati Aris keluar dari sisi kemudi dan berlari mengejar Enzy, tapi berhenti saat menyadari keberadaan Yaksa.
Yaksa keluar dari mobil ayahnya, berjalan dengan langkah lebar menyusul Enzy.
Yaksa sempat menoleh pada Aris yang berdiri sambil mengangkat tangannya membentuk piss "Ajing lo Ris" umpatnya.
Markas timur benar-benar kacau. Darah dimana-mana banyak tubuh terkapar di beberapa tempat, lirihan terdengar bersaut-sautan.
Sangat kacau dan ia tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan Enzy saat melewati kekacauan itu.
Di ruang tamu, tidak ada siapapun, dan Yaksa langsug bertolak pada ruang tengah, ruang yang lebih luas dari ruang-ruang yang lainnya.
Dan akan lebih leluasa untuk dijadikan medan pertempuran selain halaman depan markas.
Yaksa memasuki ruang tengah, pandangannya langsung tertuju pada sosok wanita yang tengah berdiri di tengah-tengah ruangan dengan kelima inti Rajawali mengelilinginya.
Pada lingkaran yang kelima inti buat ada lingkaran lainnya yang lebih besar mengelilingi mereka.
Sepertinya tidak ada yang menyadari kedatangannya, tapi rajawali benar-benar terpojokkan sekarang.
Yaksa kembali memperhatikan kekasihnya, tampak sekali jika Enzy sedang menahan rasa sakitnya, ia terlihat pucat.
Di depan Enzy, tak jauh dari sana Yaksa dapat melihat keberadaan Leyron dengan penuh darah berdiri sambil menatap putrinya penuh harap.
Yaksa penasaran apa yang akan Leyron lakukan "Neysha" panggil Leyron "Ayah minta maa--f" 'DORR' tepat sebelum Leyron menyelesaikan kalimatnya, terdegar tembakan, dan Leyron tumbang dengan kepalanya yang telah pecah.
Tanpa banyak berfikir lagi Yaksa langsung menghampiri Enzy, anggota Selatan yang ingin menghentikan Yaksa terhenti karena sorot merah yang mengarah ke kening mereka.
Yaksa berdiri di delakang Enzy, dengan gerakan cepat memutar tubuh wanita itu dan menariknya, memeluknya dengan satu tangan.
Tangannya mengelus puncak kepala Enzy "Tenang En" ucapnya.
"Ya-ksa?" gumam Enzy, tangan Enzy terangkat meraih kaus yang Yaksa kenakan, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Yaksa dan menangis.
"sebentar ya" gumam Yaksa
Yaksa mengecup kilas puncak kepala Enzy, memiringkan kepala kekasihnya sehingga sebelah telinga Enzy menempel pada dadanya, dan yang satunya Yaksa tutup dengan telapak tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Light
Mystère / ThrillerAntara Hitam dan Putih, Gelap dan Terang, Salah dan Benar Aku sedang berusaha berada diantara keduanya. 'Enzy' Setelah menetap 4 tahun di negara Hitler. Ia memutuskan untuk kembali pulang guna mengusut kematian sang ibunda yang menurutnya janggal. ...