-
-
-
-
-***-Sepulang sekolah, setelah Enzy mengantar Intan dan Riya pulang, ia langsung mengganti mobil dengan sepada gunung kesayanganya. Bukan karena apa, ia kangen saja menaiki sepeda kesayangannya, terlebih tempat yang akan ia tuju tidak terlalu jauh.
"mau kemana?" tanya Intan
"ada urusan"
"eh lo mau kemana?, baru juga pulang udah mau pergi lagi?" Riya bertanya dari arah pintu rumah
"dia mau ngitemin kulit Riy" jawab Intan asal sambil terkekeh
Enzy mengangguk asal, lalu menaiki sepedenya keluar dari pekarangan rumah tanpa sepatah katapun.
Setelah mengetahui bahwa Intan tinggal dirumah Enzy, Riya pun merengek ingin ikut tinggal di sana.
Enzy menolak berkali-kali tapi sudah bawaannya keras kepala, Riya terus merengek kepada Enzy, dan akhirnya Enzy menyetujuinya, capek mendengar rengekan Riya, toh dirinya bakal jarang pulang kerumah, itung-itung buat nemenin Intan dan Keyla.
Cukup lama Enzy berada di antara banyaknya kendaraan yang tak kunjung berkurang, kini ia tiba di sebuah persimpangan sepi yang akan membawanya ke tempat tujuan.
Enzy menikmati kesunyian kala ia bersepeda, sampai ia mendengar deru motor dari arah belakang.
Enzy menoleh sekilas, ia melihat ada sebuah motor dengan dua penumpang mendekat ke arahnya. Dari tatapannya Enzy bisa mengartikan, bahwa mereka memiliki maksud yang tidak baik.
"Haii cantik, mau kemana nih?" sapa si pembonceng, Enzy tetap santai pada kayuhannya dan menatap lurus kedepan.
Meladeni orang seperti mereka tidak akan ada habisnya, toh Enzy mengetahui siapa mereka.
"sombong amat" ucap si pengendara.
Merasa dicuekin, si pengendara dengan cepat memotong jalan Enzy, sampai gadis itu spontan mengerem spedanya.
"Damn it" Umpatnya kaget. Enzy menatap datar dua orang di depannya, menuruni sepedanya "Mau apa?" tanyanya datar.
Enzy bisa menebak umur mereka tidak terpaut jauh darinya, hampir keseluruhan mereka berpenampilan sama jaket hitam dengan motif sepasang sayap dengan huruf T di tengahnya yang berada di dada kiri mereka, celana jeans dan sendal, hanya warna rambut yang membedakan si pengendara memiliki rambut berwarna coklat dan yang satunya berwarna hitam pekat.
"seneng-seneng bareng kita yuk?" ujar si rambut Coklat
Tentu Enzy mengetahui apa makna 'seneng-seneng' yang mereka maksud, tapi yakinlah Enzy tidak sebodoh itu sampai mau bersetubuh dengan preman tidak tahu diri didepannya kini "saya sibuk"
"halah sok sibuk, bentaran doang ayok?!" si coklat mengayunkan tangannya ingin memegang tangan Enzy tapi gadis itu segera menepisnya dengan kasar.
"Don't.Touch.me" ucap Enzy dengan penuh penekanan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Light
Misteri / ThrillerAntara Hitam dan Putih, Gelap dan Terang, Salah dan Benar Aku sedang berusaha berada diantara keduanya. 'Enzy' Setelah menetap 4 tahun di negara Hitler. Ia memutuskan untuk kembali pulang guna mengusut kematian sang ibunda yang menurutnya janggal. ...