1. Kenalan Baru

196 30 3
                                    



Aku tidak pernah ragu sedikitpun untuk menunggumu, karena aku begitu sangat yakin bahwa kamu akan menemui ku kembali.

Maghfirah Putri Almeera

_____

Hari pertama Fira masuk kampus, Fira berangkat sama Zayyan, dikarenakan Zayyan ada jadwal masuk lebih awal, jadi Zayyan tidak bisa mengantarkan Fira ke kelas.

Fira pun sudah sekitar lima menit berdiri di tengah-tengah koridor, dirinya hanya mondar-mandir di sana, tidak tau kelas apa yang akan ia masuki dan di mana tempatnya.

"Assalamu'alaikum, kamu kenapa hanya mondar-mandir di sini?" Ucap salah satu wanita menghampiri Fira yang berdiri di tengah koridor itu.

"Wa'alaikumussalam, aku gak tau kelas aku di mana?" Jawab Fira sambil celengak-celenguk berharap ada Zayyan yang akan mengantarkan dirinya ke kelas.

"Emang kamu jurusan apa?" Tanya perempuan itu.

"Keagamaan," jawab Fira singkat.

"Sama dong, yuk bareng!" Ajak perempuan itu sambil menarik tangan Fira lalu berjalan menuju kelas.

"Nama aku Amira," ucap perempuan itu sambil mengulurkan tangannya, Fira pun membalas mengulurkan tangannya.

"Aku Fira," jawab Fira.

Sejak saat itu, Fira pun selalu berteman dengan Amira, kemanapun mereka selalu berdua. Amira perempuan yang satu frekuensi dengan Fira, selain itu juga Amira adalah perempuan yang sangat pandai akan agama, sama halnya dengan Fira.

Suatu hari kedua gadis itu sedang berjalan-jalan menuju taman yang ada di kampus.
"Eh Ra bentar ya," Amira pun menghampiri cowok berbadan tinggi itu.

"Amira punya pacar?" Gumam Fira sambil duduk di kursi taman, sambil memperhatikan Amira menggandeng lengan baju lelaki yang berpakaian gamis hitam itu.

"Ra, kenalin ini Irwan sepupu aku," ucap Amira sambil memperkenalkan Irwan kepada Fira, sedangkan Fira hanya mengangguk dan menangkup kedua tangannya di dada.

"Irwan," ucap Irwan sambil menangkup kedua tangannya di dada.

"Fira," jawab Fira yang juga menangkup kedua tangannya.

"Irwan ini udah semester akhir lo," ucap Amira yang masih berdiri di samping Irwan. Irwan pun hanya tersenyum sambil menunduk.

"Eh lo di sini Wan," sapa Zayyan sambil menepuk pundak Irwan.  Irwan pun tersenyum kecil menatap Zayyan.

"Abang," kaget Fira saat melihat Zayyan kenal dengan pria yang barusan dikenalkan Amira.

"Eh bocah di sini ternyata?" jawab Zayyan dengan wajah tengilnya menatap Fira. Fira pun mengerutkan keningnya ke arah Zayyan dirinya tidak sudi dipanggil bocah.

Irwan dan Amira pun saling menatap satu sama lain, sambil mengangkat kedua kening, mereka tidak paham apa yang terjadi.

"Kalian kenapa?" Tanya Fira kepada kedua sepupu itu yang sambil main isyarat-an.

"Saudara kamu Ra?" Tanya Amira sambil duduk di samping Fira, Fira pun menggeleng. Irwan pun menatap Zayyan dengan penuh kebingungan.

"Fir, ini Irwan teman Abang. Irwan, Fira ini bocah yang aku jaga sejak dia masih SMP," jelas Zayyan.

"Lo bukannya jadi santri di pasantren?" Tanya Irwan.  Zayyan pun mengangguk.

"Iya, aku emang jadi santri di pondok. Nih pondok milik orang tua dia, dia anak seorang Gus." tunjuk Zayyan ke arah Fira.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang