36. Karena Kerjaan

75 9 0
                                    



Tujuh bulan kemudian setelah Fira terluka akibat Maily, selama itu pula hubungan Irwan dan Fira juga baik-baik saja tidak ada yang menganggu mereka lagi, Fira juga sedang hamil , kandungannya sudah beranjak empat bulan.

"Irwan, kamu saya tugasin mengurus proyek yang ada di Jakarta sama Maily, besok hari kalian berangkat," kata pak Danu.

"Pak kok dia, gak ada karyawan lain yang bisa bantu saya?" ucap Irwan.

"Gak bisa Irwan, kalau kamu menolak jabatan kamu saya turunkan!" Irwan pun menunduk sendu sambil berpikir.

"Iya pak, saya mau ke Jakarta sama dia," jawab Irwan, pak Danu pun menepuk pundak Irwan, lalu pergi.

"Fira pasti mengerti...." Lirih Irwan lalu langsung pulang menuju rumahnya karena tugas pekerjannya sudah selesai.

"Kalau jabatan ku turun, otomatis gajih ku juga turun, gimana nanti masa depan  Fira juga nanti anak-anak aku," ucap Irwan sambil menyetir mobil.

_____

"Besok?" Kaget Fira saat mendengar cerita Irwan tentang proyek di Jakarta itu.

"Iya besok, gak papa kan, aku boleh kan berangkat demi kerjaan juga jabatan aku," lirih Irwan sambil menatap lamat mata Fira.

Fira mengangguk, "Aku percaya kamu, aku izinkan kamu pergi...." Lirih Fira lalu tersenyum senang dan memeluk Irwan.

Fira membantu Irwan membereskan pakaian yang akan dia bawa.
"Nanti setelah ini kita jalan-jalan sama baby yang ada di perut kamu nih," Irwan mengelus rambut Fira dan juga perut Fira.

"Kalau aku kuliah, dede-nya gimana?" tanya Fira.

"Kan ada aku yang jagain anak kita saat kamu kuliah."

"Emangnya kamu bisa ngurus bayi?" ketus Fira sambil terkekeh kecil.

"Iyalah bisa, Maurin aja nurut sama aku," ucap Irwan membanggakan dirinya.

Fira pun menunduk sendu, "Kenapa?" tanya Irwan setelah melihat wajah sendu yang Fira perlihatkan.

"Kangen Maurin...." Lirihnya.

"Nanti aku telpon mamah, bilang ke sini temani kamu selama seminggu," ucap Irwan dan berhasil membuat Fira tersenyum senang.

_____

"Aku berangkat ya sayang...." Irwan pun memeluk Fira lalu mencium kening Fira dengan lembut, ia juga mengelusi perut Fira. 

"Iya, hati-hati ya. Aku percaya kamu, jangan lupa kabarin aku, pasti aku rindu banget sama kamu...." Ucap Fira sambil mencebikkan bibirnya.

"Iya sayangku." Fira pun mencium tangan Irwan lalu kedua belah pipi Irwan, Fira masih mencebikkan bibirnya matanya sudah berembun.

"Bibirnya jangan di majuin gitu! nanti aku sosor nih!" ketus Irwan dengan wajah tengilnya. 

Fira pun dengan cepat menarik bibirnya lagi, dan kembali dirinya menggembungkan pipinya.
"Pipi bakpao, pengen Iwan gigit...." Irwan pun mengigit pipi Fira.

"Udah sana berangkat!!!" ketus Fira dengan lantangnya terlihat marah, namun justru bukan rasa marah yang Irwan lihat dari wajah Fira, melainkan rasa lucu dari wajah Fira.

"Tunggu satu minggu lagi, kita akan menghabiskan waktu kita berdua," ucap Irwan sedikit teriak saat dirinya sudah di dalam mobil. Fira hanya diam lalu melambaikan tangannya, Irwan pun menjalankan mobilnya.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang