•
•
•"Pagi ini kita nyari kayu bakar ya! Nyari-nya berdua sama teman, terserah kalian sama siapa, sebagian nyari buat api unggun, sebagian untuk masak buat makan bersama," ucap Irwan lalu membubarkan barisan para peserta.
Semuanya pun berpencar mencari kayu bakar, Amira selalu bersama Fira. Fira dan Amira mencari kayu bakar itu ke tempat yang agak jauh dari perkemahan.
"Kok di sini dikit banget sih ranting pohonnya," adu Fira dan mengumpulkan beberapa ranting pohon ke dekat Amira.
"Dikit banget kita baru dapat," ucap Amira, "Ra lo tunggu di sini ya! Aku ke sana dulu kayaknya dekat pohon itu banyak deh, kamu jagain rantingnya yah!" Amira pun meninggalkan Fira. Jarak antara keduanya lumayan jauh, tetapi masih terlihat.
"Auuu...." Fira memegang kepalanya yang kian terasa pusing. Penglihatannya pun terasa kabur dan Fira terus memegang kepalanya.
"Pusing kepalaku Mir...." Ucapnya pelan tak sanggup untuk berteriak.
Fira pun tidak sadarkan diri lagi, Amira pun menoleh ke arah Fira yang sudah terbaring di rerumputan dekat tumpukan ranting itu.
"Fira...." Amira pun melepaskan semua ranting itu dengan sembarang dan langsung berlari ke arah Fira.
Amira pun menggoyang-goyangkan tubuh Fira. "Ra bangun...." Ucapnya.
"Tolong...." Teriak Amira. Amira pun mencoba menelpon Irwan dan berharap membawakan sebuah tandu.
"Gak ada sinyal," ucapnya lalu kembali membuat handphone ke dalam saku rok-nya
"Tolong...." Teriaknya lagi, "Ra bangun...." Amira menggoyang-goyang badan Fira lagi.
"Ra lo kenapa pingsan?"
"Amira....?" Irwan pun berlari ke arah Amira.
"Fira kenapa?" Kaget Irwan saat melihat Fira tergeletak tak sadarkan diri di atas rerumputan itu.
Amira hanya menggeleng dengan wajah yang sudah banjir akan tetesan air mata.
"Angkat dia Wan!" Ucap Amira dengan air mata yang berlinang membasahi pipinya."Tapi?" Kata Irwan bingung.
"Gak ada pilihan lain!" Bentak Amira.
"Tandu?" Irwan pun ingin membalik badannya dan berniat untuk mengambil tandu.
"Lama, kalo dia kenapa-kenapa gimana? Aku gak tau dia pingsan kenapa?"
"Lo gak jaga dia?"
"Gue ke sana cari ranting!" Lirih Amira.
Irwan pun menghela napas berat dan mengusap wajahnya.
"Fir, maafin aku!" Batinnya dan mulai perlahan mengangkat tubuh Fira dibantu oleh Amira.Irwan pun menggendong Fira dibelakang. Ditengah perjalanan Irwan pun terhenti dan sesekali membenarkan posisi Fira.
"Berat banget sih lo Ra," batin Irwan sambil terus berjalan menuju area camping."Euhh...." Lenguh Fira dan tersadar, "Hah, turunin gak!" Ucapnya sambil memukul kecil bahu Irwan.
"Emang kuat?" Tanya Irwan.
"Jangan modus deh, aku kuat kok," bantah Fira, Irwan pun menurunkan saat Fira turun dari gendongan Irwan kepala Fira kembali terasa pusing.
Fira pun pingsan, tubuhnya pun di tahan oleh dada bidang milik Irwan.
"Tuh kan nyusahin banget sih," gerutu Irwan lalu kembali menggendong Fira dibelakang.Sesampainya Irwan di area perkemahan, semua mata tertuju pada dirinya yang menggendong seorang gadis.
"Aishh romantis deh," ucap Anisa yang melihat Irwan menggendong Fira.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRA (Revisi)
Short StoryMenceritakan tentang seorang gadis yang bernama Maghfirah Putri Almeera yang sering disebut Fira. Gadis itu sedang menunggu pria yang dia cintai, tapi saat dalam penantian menunggu ia selalu merasakan pahitnya cinta, bahkan sampai ia ditemukan oleh...