33. Sepenuhnya

75 13 1
                                    



Fira dan Irwan pun makan bersama di meja makan sembari menikmati makanan yang ia beli tadi. Fira melihat Irwan menyisihkan sebagian kulit ayam di tepi piringnya, setelah itu Irwan melahap habis makanannya tapi tidak dengan bagian kulit ayam itu.

Fira yang sudah kehabisan bagian kulit ayam, dan dirinya berniat meminta kulit ayam itu ke Irwan.
"Sayang...." Goda Fira berhasil membuat Irwan tercengang kaget setelah mendengar kata sayang dari Fira, mungkin ini pertama kalinya Fira memanggil dirinya dengan kata sayang.

"Mau apa hm?" Tanya Irwan sambil mengangkat sebelah alisnya lalu mengambil kulit ayam dari piringnya untuk ia lahap.

"Jangan...." Batin Fira menjerit melihat Irwan yang sangat membuat Fira ngiler.

"Kamu mau?" Tawar Irwan.

"Paham Banget sih suami aku," batin Fira lalu Fira menganga lebar minta disuapin.

"Ada syaratnya!" Ucap Irwan.

"It's oke no problem!" Jawab Fira dengan santainya mulutnya kembali menganga lebar.

"Beneran no problem?" Tanya Irwan meyakinkan, Fira mengangguk yakin.

"You must be mine completely tonight!" Ucap Irwan lalu tersenyum sumringah ke arah Fira.

Fira pun terdiam kaku lalu kembali menatap kulit ayam yang lumayan banyak di piring Irwan.
"Yes I do," jawab Fira singkat.

"Serius? You are sure?" Kaget Irwan dengan jawaban Fira.

Fira kembali mengangguk yakin. "Iya, aku sangat-sangat yakin, selain mau kulit ayam, aku juga mau menjadi milikmu sepenuhnya," ucap Fira lembut sambil tersenyum.

"Yaudah ini buat kamu," ucap Irwan sambil menyuapi Fira kulit ayam, Fira pun menerima suapan itu.

Setelah kulit ayam yang di piring Irwan hanya tinggal satu, Fira pun kembali menyuapi Irwan.
"Fira, Do you love me?" Ucap Irwan sambil memegang tangan Fira dengan lembut, mata Irwan menatap manik mata milik Fira.

"Yes, i love you today, tomorrow and forever," balas Fira.

Irwan pun dengan cepat memeluk Fira, tak terasa air bening keluar dari mata Irwan.
"Makasih sayang," lirih Irwan.

"Makasih juga udah mau bersabar," lirih Fira.

Irwan pun mengangkat tubuh Fira ala bridal style ke kamarnya, lalu merebahkan tubuh Fira dengan lembut di atas kasur.
"Kamu siap?" Tanya Irwan. Fira mengangguk mantap.

"Ikhlas?"

"Iya ikhlas karena Allah," balas Fira.

"Berdo'a dulu ya sayang," Irwan pun membacakan doa setelah itu ia mematikan lampu kamarnya, yang menyala hanyalah lampu tidur yang ada di atas nakas, setelah itu Irwan pun memulai semuanya.

_____

"Sayang bangun, ayo aku antar kuliah," ucap Irwan sambil mengelus kening Fira dengan lembut.

"Aku gak mau kuliah, sakit ini...." Omel Fira, wajahnya terlihat sangat menahan rasa sakit yang ia alami.

"Sakit?" Gumam Irwan dengan pemikiran lemotnya. "Oh iya gara-gara semalam," batin Irwan baru menyadari.

"Maafin aku ya, nanti aku beliin obat." Irwan mengelus lembut kening Fira lalu mencium pipinya.

"Kamu sih," gerutu Fira.

"Iya maaf sayang, kasar banget ya aku?"

"Tau ah," ucap Fira sambil mengubah posisi rebahan nya dan membelakangi Irwan.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang