27. Malam Pertama

115 17 3
                                    



Setelah melaksanakan shalat isya berjamaah di kamar milik Irwan, kini Fira hanya duduk terdiam di sofa sedangkan Irwan mengotak-atik laptopnya di meja belajarnya.

Irwan pun melirik Fira sekilas lalu tersenyum, Irwan meninggalkan meja belajar itu lalu duduk di samping Fira.

"Sayang mau makan lagi?" Tanya Irwan dan memegang kedua tangan Fira.

Fira pun memasang wajah datar dan bulu kuduknya merinding setelah mendengar kata sayang dari mulut Irwan.

Fira pun menggeleng cepat dengan cengengesan, Irwan pun mengelus pipi Fira dan membenarkan hijab Fira yang terlihat rambut sedikit.

Napas Fira pun sudah berdetak kencang tak beraturan, "Jangan...!" Ucapnya tiba-tiba memalingkan badannya dari Irwan.

"Kamu mikir apa hm? Kamu lucu banget deh," ucap Irwan sambil memeluk Fira dari belakang.

Fira pun memejamkan matanya dan membungkam mulutnya, sekarang ia sangat kaku dan malu kepada Irwan.

"Udah halal sayang, gak papa!" Ucap Irwan sambil mencubit kedua pipi Fira yang sudah memerah itu dari belakang.

Fira pun mengubah posisinya lagi menjadi berhadapan dengan Irwan.
"Ciee mukanya merah kenapa hm?" Tanya Irwan.

Fira pun mengerutkan keningnya lalu memegang kedua pipinya.
"Kamu ini apa-apaan sih," Fira mendorong sedikit bahu Irwan lalu berpindah duduk di tepi kasur.

Irwan pun berdiri lalu duduk ditepi kasur dan mendekatkan dirinya kepada Fira. Irwan meraih pundak Fira lalu mengungkung Fira.

Fira hanya berdiam diri, Irwan mendekatkan wajahnya ke wajah Fira. Deru napas Fira sudah tak beraturan, jantungnya berdegup kencang dibuat oleh Irwan.

Wajah mereka pun semakin dekat dan tak ada jarak lagi. Fira dan Irwan pun memejamkan matanya perlahan, Fira mencoba menarik napasnya pelan dan mencoba rileks. Dan akhirnya mereka pun.
"Iwaaaaan...." Teriak Maurin sontak membuat Irwan dan Fira kaget.

Irwan pun melepaskan Fira dari kungkungan-nya, Fira dan Irwan pun berlari ke arah pintu lalu membuka pintu itu, Maurin sudah berada di depan pintu sejak ia teriak tadi.

"Mauriiiin gara-gara kamu gagal...." Batin Irwan kesal.

"Maurin kenapa?" Tanya Fira lembut sambil menyamakan posisinya dengan gadis itu.

"Maurin gak bisa tidur tante, temani Maurin yuk!" Maurin memegang tangan kiri Fira.

Lalu Fira menatap Irwan, Irwan lelaki itu sudah menggeleng menyuruh Fira tidak mau menemani gadis itu.

"Yaudah boleh kok," ucap Fira lalu Maurin menarik tangan Fira menuju kamarnya.

"Ja-jangan aduh...." Gerutu Irwan lalu masuk ke kamarnya dan menguncinya.

_____

Fira pun membacakan sebuah dongeng anak untuk Maurin, Fira rebahan disamping Maurin sambil mengelusi rambut lembut milik anak itu.
"Tante kalau Maurin udah tidur, jangan ditinggal ya, Maurin takut!" Lirihnya dan dibalas anggukan oleh Fira.

Maurin pun mulai memejamkan matanya tak lama gadis itu tertidur, Fira pun meraih handphone yang ia letakkan di atas nakas samping kasur itu.

Irwan🐵

Irwan🐵
Sayang kalau Maurin udah tidur, ke sini lagi yah, kangen nih.

Satu pesan dari Irwan repleks membuat Fira terkekeh kecil.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang