35. Fira Terluka

108 14 5
                                    



Fira hanya duduk termenung di depan meja riasnya. Ia menatap dirinya di cermin dengan sendu.

Ting
Satu pesan masuk di handphone dan membuat Fira beralih menatap handphone-nya.

Maily
Kisah aku sama dia belum usai! Belum ada kata putus di antara kami!

Pesan itu sontak membuat Fira terdiam sendu. Irwan pun keluar dari kamar mandi dan melihat wajah Fira yang sendu.

"Sayang...." Panggil Irwan, Fira pun menoleh.

"Kenapa lagi hm?" Irwan mendekat sambil mengelus rambut Fira, Fira mendongak menatap Irwan.

"Kalau dia chat apa-apa gak usah diladeni ya!" Fira mengangguk sendu.

"Aku ke kantornya lebih awal ya, soalnya ada meeting pagi, kamu nanti ke kampus minta jemput Amira atau naik taksi ya!" Irwan menciumi kening Fira dengan lembut.

"Jangan sendu gitu dong wajahnya, mata kamu sembab banget. Jangan nangis lagi semuanya sudah aku jelaskan, gak ada yang aku tutupi lagi dari kamu," Fira pun mengangguk lalu berdiri dan memeluk erat Irwan.

"Maafin aku ya...." Lirih Fira. Irwan pun melepaskan pelukannya dan kembali memegangi wajah Fira.

"Aku yang minta maaf," balas Irwan.

"Aku takut kehilangan kamu, jangan tinggalin aku...." Lirih Fira dan meneteskan air matanya.

Irwan pun menghapus air mata Fira lalu mencubit pipi Fira. "Aku gak bakal meninggalkan kamu sayang, aku selalu di samping kamu dan selalu ada buat kamu," Irwan mengelus puncak kepala Fira.

"Aku berangkat ya!" Ucap Irwan, lalu Fira menyalami tangan Irwan.

Fira pun mengantarkan Irwan sampai depan, lalu dirinya bersiap untuk menuju kampusnya.

_____

"IRWAN...." Teriak Maily di depan rumah Fira. Fira pun keluar dan membuka pintunya.

"Ngapain kamu nyari Irwan?" Tanya Fira dengan nada ketusnya.

"Buat bareng ke kantor, Irwan...." Teriaknya lagi dan menatap ke arah dalam rumah.

"Pulang gak!"

"Lo yang pulang dari sini! Gue masih pacarnya Irwan, gak ada kata usai dari kami berdua," ucap Maily dengan lantang.

"Lo rebut dia dari gue!" Maily mendorong Fira, sehingga membuat terjatuh dan kepalanya terbentur tembok.

"Gawat...." Gumam Maily saat melihat kepala Fira sedikit berdarah.

"Auuu...." Ringis Fira lalu memegangi kepalanya, penglihatannya sudah mulai buram.

Maily pun pergi dari depan rumah Fira dan meninggalkan Fira sendirian di sana. Amira melihat Maily melarikan diri, Amira pun turun dari mobilnya dan meneriaki Maily tetapi Maily berlari sangat cepat. Amira pun langsung menghampiri Fira lalu membawa Fira ke rumah sakit.

Amira pun menelepon Irwan, tetapi Irwan tidak bisa di hubungi karena Irwan sedang meeting. Amira hanya mondar-mandir di depan ruangan tempat Fira di periksa.

_____

"Maudy berkas yang waktu itu mana?" Tanya Irwan, dirinya menanyakan beberapa berkas yang dirinya berikan waktu itu sama Maudy.

"Maily yang pegang," ketus Maudy.

"Sekarang dia mana? Berkas itu penting banget cepat!"

"Belum datang, mungkin di mejanya," Maudy beralih ke meja Maily dan mencari beberapa berkas di sana. Dan akhirnya Maudy menemukan berkas itu dan langsung memberikan itu ke Irwan.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang