•
•
•Maily pun duduk di samping Irwan, Irwan pun bergeser duduk di sepanjang sofa itu.
"Wan kenapa sih menjauh?" tanyanya."Kita bukan mahram, batas kamu di kasur dan batas aku di sofa. Kembali kamu ke kasur jangan duduk di sini!" ucapnya tegas.
Lalu Maily pun beralih duduk di atas kasurnya sambil memperhatikan gerak-gerik Irwan. Irwan pun mengambil handphonenya, betapa bahagianya dirinya saat melihat WhatsApp Fira kembali online.
Irwan pun mengirimkan gambar dirinya ke Fira. Fira membuka gambar itu dengan cepat.
"Apaan sih? orang gak minta pap dikirimin pap," gerutu Fira sambil mematikan handphone, lalu Fira kembali bermain dengan Maurin."Kok gak dibalas?" gumam Irwan merasa kesal dia sudah mengirimkan wajah tengilnya ke Fira akan tetapi tidak ada penilaian dari gambarnya itu.
Irwan pun memilih mengirim pesan kepada Fira.
Si jelek
Sayang kok gak dibalas? gimana fotonya?Fira cantik
Bagus kok lucu haha lucu banget, sibuk ngapain kamu?Si jelek
Sibuk mikirin kamu!Fira cantik
Hadeuh jyjyk mas!Si jelek
Syg!!!Fira pun tidak membalas pesan Irwan lagi, wajah Fira terlihat sangat sebal, Fira juga masih belum menanyakan hal itu ke Irwan, baginya sudah jelas Irwan satu kamar dengan perempuan itu.
Malam hari setelah Fira membacakan dongeng untuk Maurin, Fira menemukan lagi kiriman sebuah gambar dari Maily yang membuat Fira semakin cemburu dan marah.
Gambar itu memperlihatkan Maily sedang berada di samping sofa dan Irwan saat itu tertidur pulas, Maily mengambil gambar dirinya dan juga Irwan yang sudah terlelap itu.
Fira pun kembali ke kamarnya, mengunci kamarnya dengan rapat, ia merebahkan dirinya di kasur tak lupa pula ia sempat mematikan lampu kamarnya.
Fira meneteskan air matanya sambil menatap sisi kamarnya yang gelap gulita, ia terisak-isak setelah melihat foto yang Maily kirimkan tadi.
"Aku yakin kamu tidak bakal begitu, tapi kenapa pemikiran ku selalu tertuju pada hal yang tidak baik tentang dirimu," ucap Fira perlahan dan kembali meneteskan air bening yang keluar dari matanya.
_____
Fira pun menuruni tangga untuk turun ke dapur membantu mertuanya. Fira menuruni tangga itu dengan wajahnya yang sangat sendu, dan matanya juga terlihat sembab karena malam tadi dia hanya menangis dan tidak bisa tidur.
Fira menuruni tangga itu dengan pelan dan dengan pandangan kosong, ia pun terpeleset dari tangga itu sehingga membuatnya tergeliling jatuh ke bawah.
"Aaaaa...." Teriaknya lalu tak sadarkan diri, darah sudah berceceran di lantai itu, Farah dan Maurin pun cepat menghampiri Fira.
"Astaga Fira." Farah membungkam mulutnya lalu dirinya menelepon ambulans untuk datang ke rumahnya.
Fira pun dilarikan ke rumah sakit. Farah memberitahu kabar Fira ke Irwan, Irwan pun meminta izin kepada pak Danu bahwa dirinya akan kembali ke Jogjakarta, dan tidak bisa melanjutkan proyek itu.
Pak Danu pun mengerti alasan Irwan, lalu pak Danu mengirim salah satu orang untuk melanjutkan proyek itu.
Sekitar jam dua siang Irwan tiba di rumah sakit, Farah pun langsung memeluk Irwan yang sangat terlihat cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRA (Revisi)
Short StoryMenceritakan tentang seorang gadis yang bernama Maghfirah Putri Almeera yang sering disebut Fira. Gadis itu sedang menunggu pria yang dia cintai, tapi saat dalam penantian menunggu ia selalu merasakan pahitnya cinta, bahkan sampai ia ditemukan oleh...