26. Akad

104 17 5
                                    




Jam menunjukkan pukul delapan pagi, semua tamu sudah berdatangan memasuki halaman pasantren, Irwan dan keluarganya juga sudah berada di sana sejak jam tujuh pagi.

Amira dan Anisa menyambut para tamu undangan, Fira masih berada di dalam kamarnya ditemani dua orang gadis kecil yaitu Alizha dan Maurin.

Paman Farid dan Irwan duduk bersebelahan dan sedang membincangkan sesuatu, penghulu pun sudah datang dan duduk di tempat yang sudah disediakan.

"Bisa kita mulai?" Tanya pak penghulu itu ke Abi Zhafran.

Zhafran pun berbicara dengan paman Farid, Irwan pun berdiri lalu duduk bersebrangan dengan Abi Zhafran, sedangkan penghulu itu duduk di samping Abi Zhafran.

Abi Zhafran pun mengulurkan tangannya, Irwan pun menjabat tangan Abi Zhafran dengan kokoh, tidak ada gugup sama sekali.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Irwan Farizky Al-Ghifari bin Alm. Faris Maulana dengan putriku Maghfirah Putri Almeera, dengan mahar Hafalan Qur'an 30 juz dan uang sebesar dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah, dibayar tunai."

Kini giliran Irwan yang berbicara.
"Saya terima nikah dan kawinnya Maghfirah Putri Almeera binti Zhafran Adnan Muhadzib dengan mahar tersebut dibayar tunai," ucap Irwan dengan lancarnya.

"Sah?" Tanya penghulu menatap para saksi.

"Sah...!" Seru semuanya.

Irwan pun mengusap dadanya lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Penghulu pun membacakan do'a, setelah membaca do'a kini Fira di suruh keluar dan menandatangani buku nikah.

Fira berada di tengah-tengah dua gadis mungil itu, kedua gadis itu Alizha dan Maurin yang menjadi Bridesmaids.

Irwan pun tersenyum kecil menatap Fira yang berjalan dengan pelan di iringi dua gadis itu.
Tak terasa satu tetes air mata Irwan jatuh, Irwan langsung menunduk dan menyapuh air matanya.

Fira pun duduk dengan perlahan setelah Irwan menandatangani buku nikah itu baru dirinya yang menandatangani. Setelah menandatangani Irwan pun memasangkan cincin di jari manis Fira.

Dengan gemetar Irwan memasangkan cincin nikah itu di jari manis Fira. Fira pun juga dengan gemetar memasangkan cincin itu di jari Irwan.

Setelah memasangkan cincin, Fira pun menyalami tangan suaminya itu. Irwan pun mengecup kening Fira dengan lembut. Tak terasa air mata Fira jatuh, hatinya tersentuh ketika Irwan mengecup keningnya dengan tulus.

Alunan musik pun mengiringi saat kedua pengantin itu menuju ke pelaminan.  

🎶Sepanjang hidup, bersamamu....
     Kesetiaan ku tulus untukmu....
     Hingga akhir waktu....
     Kaulah cintaku, cintaku.....
     Sepanjang hidup, seiring waktu.....
     Aku bersyukur atas hadirmu....
     Kini dan selamanya....
     Aku milikmu....

Para tamu undangan pun lebih banyak berdatangan, Amira dan juga Anisa menghampiri Fira ke atas pelaminan. Mereka memeluk Fira saat itu, Fira meneteskan air matanya, lalu Amira mengusap air mata Fira.

"Terharu ya Ra?" Ucap Amira dan dibalas anggukan oleh Fira.

"Kalian itu cocok banget tau, sosweet...." Ucap Anisa sambil mencubit kedua pipi Fira.

"Eh Mir, kapan lo ma Zayyan nyusul?" Ledek Irwan.

Amira hanya memasang wajah datar menatap ke arah Irwan, Irwan dan juga Fira terkekeh-kekeh melihat ekspresi datar Amira.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang