37. Overthingking

80 11 0
                                    



Kebahagiaan dalam cinta, itu yang ku harapkan. Tapi justru rasa sakit yang sering kutemukan dalam cinta.

Maghfirah Putri Almeera

_____

Kini tiga orang sahabat itu sedang berada di kantin menikmati makanan enak khas anak kampus.
"Eh kalian lihat gak film kemarin tayang, viral lho film nya," ucap Amira membuka pembicaraan ditengah keheningan tiga sahabat itu.

"Iya gue nonton, tapi sayang ya satu minggu lagi nungguin episode selanjutnya," sahut Anisa.

"Gue yakin yah, yang namanya satu kamar pastilah ada nafsunya kan semua lelaki normal, pasti ada hasrat dan nafsunya," ketus Amira dan sentak membuat Fira tercengang kaget, Fira hanya diam mendengarkan komentar kedua sahabatnya itu tentang film yang mereka tonton.

"Iya mana satu kamar sama rekan kerjanya, tapi ya Mir kalau dia benar-benar setia dan bukan seperti lelaki pada umumnya, pasti ia tahan hasrat dan nafsunya itu," ketus Anisa lagi.

"Bener banget Nis, tapi gue yakin kelanjutan dari cerita itu pasti mereka melakukan hal yang diluar batas, apalagi kan rekan kerjanya itu cantik, dan body nya bagus," kata Amira.

"Nah itu dia, tapi ya kasihan juga istri sah-nya, udah hamil dan ditinggal ke luar kota, ditambah nanti suaminya selingkuh kasihan banget," sahut Anisa. Fira terus mendengarkan obrolan dari keduanya itu.

"Kalau tu cowok pasti selingkuh, gak punya pemikiran banget udah menyia-nyiakan istri sebaik itu, di tambah istrinya setia banget lagi, udah gitu ya istrinya juga pintar, lelaki mana yang gak suka sama perempuan seperti itu," balas Amira lagi.

"Fix tu cowok gak bersyukur memiliki istri sebaik itu," ucap Anisa.

Fira pun bergelut dengan pemikiran kacaunya lagi, ia memikirkan suaminya yang satu kamar hotel dengan Maily.
"Apa yang di katakan Anisa juga Amira benar," batin Fira.

Fira terus berdiam diri sambil mengaduk minumannya, wajahnya terlihat sendu. Anisa pun sempat melambaikan tangan tepat di hadapan wajah Fira tetapi Fira tetap melamun.

"Ra...!" ucap Anisa juga Amira barengan, dan Fira pun tersadar dari lamunannya.

"Kenapa?" tanyanya dengan wajah bingung.

"Kenapa kamu diam aja?" tanya Amira.

"Gak papa Mir, gue cuma agak pusing aja mungkin ini efek hamil," jawabnya sembarangan.

"Oooh...." Balas Amira. "Irwan jadi berangkat ke Jakarta?"

"Uhuk...." Fira tersedak setelah mendengar pertanyaan Amira barusan.

"Hah i-iya jadi berangkat, udah kemarin," sahut Fira lalu kembali minum.

"Ra lo nonton gak film yang kami ceritakan tadi?" tanya Amira lagi.

"Gue gak sempat nonton, Kouta gue abis, nanti deh gue nonton," balas Fira dengan senyuman.

Anisa pun pamitan pergi ke kelasnya karena ada jadwal lebih awal. Sedangkan Amira juga Fira masih sangat di sana karena tidak ada jadwal pelajaran yang awal masuk.

_____

Irwan dan Maily pun keluar dari kantor setelah mereka melakukan meeting dengan partner-nya pak Danu tentang proyek itu.

"Ke sana dulu tuk makan?" tunjuk Maily ke arah cafe, Irwan hanya mengangguk sendu melihat layar ponselnya tidak ada satupun notifikasi dari Fira, bahkan info Fira pun terakhir dilihat Kemarin.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang