20. Malam Api Unggun

67 16 6
                                    



Cukup sikapku yang membuktikan bagaimana perasaan ku terhadap dirimu.

Irwan Farizky Al-Ghifari

_____

Amira pun dengan telaten membersihkan luka Fira dan juga mengobati luka yang ada di kening Fira itu.

"Udah?" Tanya Irwan, Amira pun mengangguk.

"Jagain dia!" Irwan pun berlari meninggalkan area camping dan kembali menuju ke tempat air terjun tadi.

"MAILY...!" Teriak Irwan, semua orang di sana pun kaget dengan teriakan Irwan yang terlihat sangat marah.

"Irwan, ada apa?" Maily pun memegang tangan Irwan, tetapi Irwan menepisnya dengan cepat.

"Gara-gara lo nih Fira luka, lagian yah kenapa sih lo itu main lari-larian di tempat kayak gini, udah tau licin banyak bebatuan kalo kena orang lagi gimana? Lo sadar gak sih, lo tadi nyenggol Fira, bukannya bantuin lo malah nonton aja," kata Irwan dengan nada yang sedikit marah.

"Maaf Wan, gue gak sengaja. Nanti gue minta maaf ke Fira janji nih," ucap Maily sambil mengangkat kedua jarinya.

"Jadiin pembelajaran buat lo, makanya lain kali hati-hati, liat dulu ada orang gak di depan lo baru lo lari-larian," ucap Irwan lalu pergi.

"Kenapa sih dia lebih belaian Fira, apa dia suka sama Fira?" Gerutu Maily.

"Sepertinya mereka saling mencintai deh," ucap Anisa tanpa sadar dirinya telah memanas-manasin Maily.

"Eh lo itu teman gue atau Fira sih?" Tanya Maily.

"Ya gue berteman sama siapa aja Mai," ucap Anisa santai.

"Dasar bego banget lo yah!" Ucap Maily meninggalkan Anisa.

"Gak salah kan? Gue kan temenan sama siapa aja," gumam Anisa lalu mengejar Maily.

_____

Irwan dan panitia lainnya sedang mempersiapkan tumpukan ranting dan kayu untuk kegiatan api unggun malam ini.

"Malam ini ada pentas seni, kamu ikut gak Ra?" Fira hanya menggeleng sendu menatap Amira.

"Yah kenapa?" Tanya Amira dengan raut wajah sedih.

Fira hanya menggeleng, "Gak papa," sahutnya.

Malam ini adalah malam terakhir mereka ada di tempat camping itu, dan besok pagi mereka sudah pulang kembali.

Api unggun pun sudah menyala dan menghangatkan suasana malam yang dingin itu.

Beberapa peserta menampilkan persembahan dari berbagai kelompok untuk memeriahkan acara pentas seni di malam api unggun itu.

Fira hanya duduk dan juga melamun, sedangkan Amira yang disampingnya itu sangat semangat dan mengikuti nyanyian yang dibawakan oleh para peserta yang tampil di acara pentas seni.

"Ra lo kedinginan?" Bisik Irwan, karena Irwan bingung semua orang nampak bahagia di malam ini tapi tidak dengan Fira.

Fira melipat kedua lututnya dan mengungkung lututnya itu dengan tangannya.
"Gak, aku gak kedinginan," sahutnya.

Tetapi setelah Irwan mengalihkan pandangan Fira mengusap-usap tangannya layaknya orang kedinginan.

"Gausah gengsi Fira," ucap Irwan sambil melepaskan jaketnya lalu memakaikannya ke pundak Fira.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang