39. Memulai Lagi

107 9 0
                                    




"Itu semua karena kamu Wan, dia mikirin kamu. Dia cemburu dia sakit hati dengan sikap kamu," tuding Zayyan.

"Lo gak tau apa-apa Zay, jangan ikut campur!" tukas Irwan.

"Ini apa?" Zayyan memperlihatkan foto yang di kirim Maily ke Fira.

"Gue gak lakuin apa-apa Zay," sanggah Irwan.

"Tapi sama aja lo satu kamar sama wanita lain, Fira juga ngertiin keadaan lo, lo kerja buat dia. Ia coba tahan dan pendam rasa sakitnya sendirian, dan lo datang marah-marah sama dia, lo gak pikir kenapa dia bisa begitu? ya karena lo Wan! hati wanita mana yang tidak sakit dan pemikiran wanita mana yang baik-baik saja setelah mendengar suaminya satu kamar sama wanita lain, walau tidak melakukan apa-apa," ucap Zayyan dan berhasil membuat Irwan terdiam dan kembali meneteskan air matanya.

"Iya gue salah Zay...." Irwan pun meninggalkan tempat itu lalu kembali ke kamar tempat Fira dirawat, melihat Fira masih tertidur Irwan pun pergi ke sebuah cafe terdekat untuk sarapan.

_____

"Hah Fira keguguran?" kaget Rangga, dan Amira pun mengangguk sendu.

"Yaudah kita jengukin aja kali ya!" ajak Anisa dan dibalas anggukan oleh Rangga dan juga Amira.

Rangga, Amira dan Anisa menuju rumah sakit, mereka membawakan buah-buahan untuk Fira.
Sesampainya mereka di sana, Amira berjalan lebih dulu dan diiringi oleh Rangga juga Anisa.

"Firaaaaaa...." Amira langsung berlari dan memeluk Fira yang hanya tersandar di brankar. Fira pun tersenyum menatap tiga temannya yang datang menjenguknya.

"Ra keadaan kamu membaik kan?" tanya Rangga.

"Iya Alhamdulillah membaik, makasih ya udah jengukin aku," balas Fira lalu wajah Fira kembali terlihat sendu, karena dirinya tidak melihat Irwan semenjak ia bangun tidur tadi.

"Kalian lihat Irwan gak?" tanya Fira, ketiganya pun menggeleng cepat.

Mereka pun berbincang-bincang dan juga Amira mengupas kan beberapa buah untuk Fira makan, tak lama Irwan pun datang dan masuk ke ruangan itu, wajah Irwan terlihat datar menatap Amira dan Rangga bergantian.

"Kita pulang dulu ya Ra," ucap Amira setelah menyadari tatapan datar dari Irwan.

"Makasih ya udah jengukin aku," balas Fira dengan senyuman menatap ketiga temannya itu secara bergantian. Rangga dan Anisa pun berjalan lebih dulu keluar dari ruangan itu, sedangkan Amira berjalan sedikit melambat keluar dari ruangan itu. Amira juga sempat melirik tajam ke arah Irwan.

Fira hanya tersenyum getir ke arah Irwan lalu dirinya berbaring miring dan hanya menatapi dinding rumah sakit itu.

Irwan dengan mata sayu duduk di samping brankar Fira, lalu Irwan mengelus lembut kepala Fira.
"Sayang maafin aku ya." Irwan memegang pundak Fira, lalu Fira membalikkan badannya.

Fira hanya menatap sendu ke arah Irwan. "Harusnya aku yang minta maaf, karena gak becus jaga anak kita," ucap Fira dengan tegas, karena ia menahan air matanya untuk jatuh.

"Kamu gak salah, aku yang salah." Fira menggeleng.

"Aku tadi baca diary kamu, maafin aku ya. Aku gak ngasih tahu tentang keadaan aku di Jakarta, aku takut kamu sakit hati dengarnya." ucap Irwan sambil mengecup keningnya Fira.

"Aku gak pernah ngapa-ngapain sama dia, aku setia sama kamu, maaf aku bikin kamu berpikiran buruk hingga membuat kamu jatuh dari tangga karena memikirkan aku." Irwan kembali meneteskan air matanya, Fira pun mengusap air mata Irwan.

FIRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang