FIRA (Revisi)

32. Serupa

•
•
•

Cinta ini sekarang sepenuhnya milikmu karena kamu berhasil membuatku jatuh cinta pada mu.

Maghfirah putri Almeera.

_____

Satu bulan kemudian setelah Fira melihat lelaki mirip Angga di minimarket waktu itu, Fira tak pernah bertemu lagi dengan lelaki itu bahkan ia juga tak bertemu lagi dengan ibu Mitha.

Irwan mengantarkan Fira ke kampus setelah sekian lama Irwan tidak bisa mengantarkan Fira ke kampus. Fira pun turun dari mobil Irwan lalu menyalami tangan Irwan.

Setelah Irwan memastikan Fira berjalan barengan dengan teman sekelasnya, Irwan pun sedikit lega setidaknya gadisnya itu selamat sampai kelas.

Saat mobil Irwan ingin keluar dari gerbang kampus, hampir saja Irwan bertabrakan dengan Seorang pemotor di sana. Irwan pun membuka jendela mobilnya memastikan bahwa pengendara itu tidak kenapa-kenapa.

"Maaf Kak," ucap lelaki itu menghentikan motornya tanpa melepaskan helm-nya, Irwan hanya mengangguk sambil menatap tajam lelaki yang hanya terlihat bagian mata itu.

"Maaf juga, kamu gak papa kan?" Tanya Irwan.

"Iya kak." Irwan pun kembali menutup jendela mobilnya lalu menjalankan mobilnya menuju kantor.

_____

"Perkenalkan ini Rangga Farel Saputra, mahasiswa baru di sini dia pindahan dari kampus ternama di Semarang," ucap dosen sambil merangkul pundak Rangga.

Satu isi kelas itupun mengerutkan keningnya dan membuat sedikit kegaduhan karena mereka tak percaya lelaki itu mirip dengan Angga teman sekelasnya dulu.

"Mirip Angga?"

"Angga masih hidup?"

"Itu hantu Angga ya?"

Semua orang di kelas itu bertanya-tanya dan saling bicara satu sama lain.
"Ra mirip banget sama Angga," Ketus Amira.

"Gue udah pernah lihat, di minimarket."

"Hah seriusan? Apa dia yang lo lihat di taman waktu itu juga?" Tanya Amira.

Fira hanya menggeleng.

"Udah kalian diam!" Teriak dosen itu lalu menyuruh Rangga duduk di kursi paling belakang, dosen itupun memberikan materi lewat handphone saja.

"Rangga kamu pasti banyak ketinggalan materi kamu silahkan lihat catatan Fira, Fira bantu dia!" Ucap dosen itu lalu keluar.

Merasa waktu jam kosong, semua yang ada di kelas itupun keluar untuk makan ke kantin dan juga kegiatan lainnya yang bermanfaat seperti latihan basket, menyanyi, juga bahkan mungkin bada yang jalan-jalan ke taman.

"Permisi, yang namanya Fira mana?" Tanya Rangga kebingungan menatap dua gadis yang hanya tersisa di kelas.

"Ini!" Ketus Amira sambil menunjuk Fira.

"Boleh bantu aku?" Tanya Rangga sambil memegang buku.

"Iya bisa, tapi nanti ya aku mau makan, yuk Mir!" Fira langsung keluar menarik tangan Amira.

"Oke tidak masalah," gumam Rangga sambil menyimpan kembali bukunya.

_____

"Aku mau semua ini jelas, dia sebenarnya siapa?" Ucap Fira sambil mengelus pelipisnya pusing.

"Ya kamu minta jelasin dong tanya-tanya sedikit, nanti aku bantu deh duduk samping kamu, kamu gak boleh berduaan dengan orang lain, kamu itu milik Irwan."