SEMUANYA AKAN BAIK-BAIK

2.8K 272 6
                                    

Acara lamaran Aditya dan Ivana berjalan dengan lancar di kediaman Ivana pada hari Sabtu, 21 September 2019.

Meskipun begitu, Ivana belum memutuskan untuk benar-benar resign dari kantornya.

Sementara Aditya sedang disibukkan dengan proses resign dari kantornya yang memerlukan cukup banyak birokrasi. Karena bagaimanapun, kinerja Aditya sudah meningkat pesat, dan disaat pihak kantor berniat mempertahankan Aditya, laki-laki itu malah memilih pergi. Karena memang itu yang Aditya ingin sejak dulu, tepatnya setelah perceraiannya dengan Andini bertahun-tahun lalu.

"Oke, jadi bapak Aditya Permana. Anda mulai aktif jadi manager umum di kantor ini bulan depan ya," ucap Clarissa tersenyum lebar sambil meraih berkas yang telah ditanda tangani Aditya barusan.

"Terimakasih banyak, Ibu Clarissa. Saya akan bekerja sebaik mungkin," jawab Aditya menekankan dibagian 'Ibu Clarissa' hingga perempuan itu tertawa pelan.

Aditya beranjak dari duduknya bersamaan dengan Clarissa keluar dari ruangannya menuju lift kantor. Setelah Clarissa menyerahkan map yang dibawanya tadi kepada salah satu staf kantor yang bertanggung jawab, ia segera masuk ke dalam lift bersama Aditya.

"Jadi, lo beneran nikah nih sama Ivana?" tanya Clarissa setelah seorang karyawan keluar dari lift yang sama dengan mereka hingga akhirnya mereka hanya berdua di dalam lift tersebut.

"Jadi. Lo kan gue undang buat dateng ke acara lamaran kemaren," jawab Aditya membuat Clarissa terdiam sejenak, kemudian tersenyum tipis.

"Ada acara keluarga. Jadi ga sempet, sorry ya," sahut Clarissa terkekeh. Ia bersyukur karena Aditya tak bertanya lagi soal acara keluarga yang sebenarnya tak ada itu.

"Ivana udah ga cemburu lagi kan sama gue?" tanya Clarissa ketika mereka berjalan keluar dari lift menuju keluar kantor.

"Engga kok... Dia udah ngerti sekarang. Ivana tuh susah percaya sama orang. Kalau dia masih ga percaya sama gue, ga mungkin dia terima lamaran gue," jawab Aditya tertawa pelan.

Sementara Clarissa hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Ia berhenti melangkah ketika akhirnya Aditya sudah sampai di parkiran.

"Adit," panggil Clarissa saat Aditya hendak menaiki motornya.

"Apa?" tanya Aditya bingung.

Clarissa mengedarkan pandangannya ke sekitar parkiran dan menghela napas panjang.

"Lo cinta banget ya sama Ivana? Sampe rela lakuin apa aja buat dia?" tanya Clarissa yang sejujurnya membuat Aditya bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Clarissa di tempat seperti ini.

"Jawab aja Dit."

"Iya, gue cinta banget sama Ivana."

Clarissa menganggukkan kepalanya pelan kemudian tersenyum.
"Gue tahu dari dulu, dari sejak kita di kampus bareng-bareng, lo jatuh cinta terus sama cewek yang namanya Ivana itu. Semoga kalian langgeng ya!" sahut Clarissa dengan nada suara yang sedikit keras hingga Aditya tertawa pelan walaupun masih tak mengerti dengan tingkah Clarissa.

"Gue duluan ya!" sahut Aditya segera melajukan motornya meninggalkan parkiran. Sementara Clarissa, senyumnya berubah menjadi senyum miring sambil melirik ke arah perempuan yang sejak tadi berdiri di dekat debuah mobil sendirian.

Tatapan Clarissa bertemu dengan Andini yang saat itu memakai kacamata hitam dan jaket tebal. Clarissa yakin, saat ini Andini baru saja menemani suaminya yang sedang melakukan meeting di kantornya saat ini.

Dengan pandangan sinis, Clarissa berbalik dan kembali masuk ke dalam kantornya mengabaikan Andini yang terus menatapnya.

Clarissa memang tak mengatakan pada Aditya kalau nanti, kemungkinan Aditya akan lebih sering bertemu dengan suami Andini untuk rapat. Ia takut Aditya akan merasa kesal dan membatalkan niatnya menjadi manager di kantornya. Bagaimanapun, Clarissa merasa sangat terbantu jika Aditya berada dengannya di kantor ini.

KOMITMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang