2016
Pada akhirnya, tetap Sabrina dan Daffa pergi ke sekolah yang berbeda. Hubungan mereka nampak lancar di paruh semester pertama, tapi arah mulai goyah setelah Daffa yang belakangan ini hilang timbul sesuka hatinya. Mereka yang dahulu intensif mengobrol lewat aplikasi BlackBerry Messenger kini perlahan mulai terbentang jarak. Sabrina tak sekali dua kali mencoba menjangkau Daffa, sudah terlalu sering sampai ia menemui titik jenuh.
Lagipula, kata orang di luar sana, cinta itu berangkat dari saling butuh.
Kebiasaan Daffa mengirimi Sabrina video maupun foto lucu lewat direct message di Instagram kian hari kian memudar. Namanya tak lagi masuk di deretan notifikasi yang mampir di ponsel Sabrina.
Entah apa yang terjadi atau mempengaruhi lelaki itu, Sabrina hanya dapat memaklumi. Memaklumi bahwa mungkin hidup Daffa tak melulu tentangnya, memaklumi bahwa memang lelaki itu butuh waktu untuk sendiri.
Meskipun makin hari Sabrina makin dibuat tak mengerti, sebenarnya... mereka ini apa?
Gadis itu baru saja pulang dari kegiatan kerja kelompoknya dan langsung masuk kamar untuk beristirahat sebelum harus kembali melanjutkan aktivitas akademik di tempat les. Selepas membersihkan diri sekaligus berganti seragam, Sabrina melemparkan tubuhnya ke atas kasur.
Lagi-lagi ia dibuat kecewa lantaran hari ini, Daffa masih belum menghubunginya. Dia bukan tipe perempuan yang suka mengunggah sesuatu berkaitan dengan kehidupan pribadi, namun kini mesti dilakukannya demi dapat atensi.
Sabrina menelusuri recent updates kontak BBM nya bosan.
"Ngga ada yang seru," gumamnya kemudian iseng mencari kontak Daffa di daftar teman.
Ada yang aneh.
Tercantum inisial di status Daffa yang biasanya dibiarkan kosong.
S.
Sabrina mengerjap-ngerjapkan matanya. S?
Entah kerasukan apa, tapi melihat inisial namanya di status Daffa membuat Sabrina tersenyum bahagia. Dengan hati yang berbunga, Sabrina mulai mengetikkan pesan pembuka yang sekiranya dapat memanjangkan obrolan mereka nantinya.
Sabrina
IH ADA INISIAL SIAPA ITUUU DI STATUS
Tepat setelah Sabrina mengirimkan pesannya, inisial di sana berubah menjadi nama yang memecah segala kebahagiaannya.
Sherina.
Tertulis disana nama seorang gadis lengkap dengan emotikon mawar di ujungnya.
Jantung Sabrina berdegup kencang, kepalanya mendadak panas. Gadis itu memalingkan wajahnya, meyakinkan diri bahwa Sherina bisa saja aktris atau penyanyi terkenal di luar sana yang menjadi kesukaan Daffa. Karena selama ini Daffa hanya dekat dengannya, bukan? Hanya dia dan cuma dia.
Tak butuh waktu lama bagi Daffa untuk membalasnya.
Daffa
HEHEHEHE hayoo siapa
Sabrina buru-buru membuka Instagram, membuka following list milik Daffa dan mengetikkan nama Sherina di sana.
Hanya ada satu Sherina.
Sabrina menarik nafasnya dalam lalu dengan segenap keberanian membuka profil Sherina.
Beruntungnya, gadis bernama Sherina itu mengatur akunnya menjadi public, bukan private. Unggahan fotonya hanya ada enam, dan itu penuh dengan wajah cantik seorang perempuan berkulit bersih dan mata cokelat kayu yang bersinar indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirna | Park Sungjin AU
FanfictionSabrina takut jatuh cinta. Sabrina takut mengulang kisah lama. Gadis itu akrab dengan luka, berteman dengan sunyi. Rasanya seribu tahun pun tak cukup baginya untuk sembuh, hingga skenario Tuhan mempertemukannya dengan Pramudio. Hanya satu persoalann...