Update lagi🌚
|||
Gadis itu melangkah menjauh setelah menyerahkan surat-surat kendaraan pada Kyne, dan mendapatkan kunci mobil yang ia simpan di dalam dompet yang sepasang dengan gaun yang ia kenakan. Luziele berkehendak menuju ke arah Hale yang terlihat berbicang dengan perkumpulan Darrell—rekan dari Burnire.
Luziele berdiri di sisi Hale dengan agak mundur ke belakang menyesuaikan posisi mereka yang hanyalah atasan dan bawahan.
“Tidak, aku tidak ke Birmingham kemarin.”
Luziele memperhatikan percakapan Hale dengan menatap wajah pria itu dari sisinya yang benar-benar memperlihatkan wajah tampannya yang selalu terlihat menunjukkan raut mengejek jika berucap—dengan menyunggingkan sebelah sudut bibirnya sedikit.
“Ke mana kekasihmu? Aku tadi melihatnya bersamamu?” Darrell menoleh sedikit ke arah sekeliling.
Luziele ikut mengedarkan pandangan sedikit, mencari perempuan yang dimaksud oleh Darrell.
“Kau bercanda, Darrell? Tentu saja yang selalu ada di sampingnya,” ucap Laze dengan menumpu sikunya di pundak Darrell. Darrell segera menatap ke arah Zelfi yang ada di sisi Hale lalu Zelfi memutar kedua bola matanya ketika mendapatkan tatapan dari beberapa yang ada di sana.
“Ck,” decak Laze dengan menghorizontalkan raut wajahnya malas ketika mereka semua yang ada di sana sok tak paham dengan apa yang ia ucapkan.
Luziele yang tadi mengedarkan pandangannya pada Zelfi juga kini menatap mereka bergantian yang menatap ke arahnya dengan senyuman tipis.
Hale akhirnya menatap Luziele yang ada di sampingnya lalu pada Laze dengan sebelah alis terangkat malas. “Really?” Hale kemudian merangkul bahu Luziele agar lebih dekat ke arahnya sehingga tubuh mereka bersentuhan lalu berucap lantang, “Dia bonekaku, dan akan selalu begitu.” Setelah mengucapkan hal tersebut, Hale melepaskan kembali tangannya dari Luziele lalu meminum wine di cangkir yang ditumpu oleh satu tangannya lagi, menyimpan tangan yang tadi ia letakkan di bahu Luziele.
Setelah Hale membuang tatapannya dari Luziele, seorang perempuan yang dimaksud segera mendatangi Hale lalu menggandeng lengannya. “Maaf, aku tadi diajak oleh aunty-mu untuk melihat hadiah yang mereka berikan padamu, dan itu benar-benar menakjubkan.” Valencia Rudolf—yang menjadi pendamping Hale di acara itu makin mengeratkan tangannya terkesan memang benar-benar takjub melihat hadiah yang diberikan oleh istri dari Aze dan Niv itu.
Luziele menatap sekilas lalu menghadap ke arah depan kembali menunjukkan kesan dingin seperti biasa.
“Kau menginginkannya? Aku bisa memberikannya padamu,” ucap Hale tenang menatap mata Valencia sekilas lalu ke arah lain dengan meminum wine kembali.
“Benar, kah?! Tidak, itu hadiah untukmu, Hale. Aku tak berhak, terima kasih.” Valencia tersenyum kecil lalu menoleh pada Luziele sekilas sebelum mengeratkan tangannya kembali di lengan Hale.
“Bagaimana denganku?” ucap Mackel menunjuk dirinya sendiri yang langsung mendapat putaran bola mata oleh Hale.
“Aku?” Arvie berucap juga.
“Tidak, sungguh, jika kau menginginkannya, ambil saja. Ambil apa yang kau inginkan. Aunty memberikanku Mercedes Benz, bukan? Ambil saja, Mackel akan memberikan kuncinya padamu nanti.” Hale berucap tanpa menoleh pada wanita di sisinya, tapi perkataannya sungguh-sungguh, karena ia sudah punya dua mobil seharga 120 miliar itu, dan tak pernah ia pakai.
Valencia membulatkan matanya skeptis—harusnya tidak, tentu saja, mereka Burner. Dolar berangka tersebut seperti merongoh receh di kantong mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hale's Doll [COMPLETE☑️]
Romance[COMPLETE☑️] ⚠️WARNING! ADULT-DARK ROMANCE STORY! BERADEGAN KEKERASAN⚠️ Boneka. Seutas kata itu yang terpapar oleh pikiran seorang Hale Herachles Burner saat pertama memandang lengkungan bibir seorang gadis yang tak diundang di acaranya. Akalnya hi...