Hale yang tadi sempat melangkah tak peduli ketika Elsie memperkenalkan diri itu kini terhenti. Ia terdiam tiga detik lalu berbalik untuk menatap wanita itu yang menatapnya dengan senyuman simpul. Sedang Luziele tampak memperhatikan Hale yang terdiam dengan eskpresi tak terbaca selama hampir satu menit lamanya hanya menatap pada Elsie. Hening selama itu hanya dihabiskan mereka untuk bertatap-tatapan.
Raut wajah Hale yang tadi tertegun itu kini perlahan dan pasti menaikkan sebelah sudut bibirnya lebar lalu tertawa keras. Membuat Elsie menghilangkan senyuman sinisnya ketika melihat Hale malah tertawa begitu kencang dan orang-orang mulai memperhatikan mereka begitu terpusat.
Hale mengeluarkan tangannya yang ada di saku dengan tak berhenti tertawa sambil menyentuh pundak Luziele di sisinya. “Katakan padaku dia sedang putus cinta!” ucap Hale dengan tak berhenti tertawa. Ia sampai menumpu tubuhnya yang terguncang akibat terlalu tergelitik dengan perkataan perempuan asing yang tiba-tiba mengaku adalah tunangannya, benar-benar wanita gila!
Luziele menatap ke arah Hale yang makin kencang ketawanya seiring detik sampai pria itu menumpu kepalanya sendiri di atas tangannya yang ada di bahu Luziele.
Sedangkan Elsie tampak tak percaya dengan respons yang Hale berikan, ia tertawa tak berhenti! Terlebih ia sekarang berusaha memberhentikan tawanya di bahu Luziele.
Mackel dan Arvie yang datang dari sudut berlawanan dengan Hale itu ikut tertawa kencang ke arah bosnya dengan Liev yang tampak memutar kedua bola matanya dengan melipat kedua tangan di depan dada.
Mackel sampai memeluk Arvie yang juga tertawa-tawa tak jelas dengan tak berhenti melangkah ke arah Hale yang masih belum berhenti tertawa.
“Keluarkan aku dari kumpulan orang gila ini, Tuhan,” guman Liev pelan ketika sudah berada di sisi Hale.
Mackel yang tak berhenti tertawa itu kini melepaskan pelukannya pada Arvie lalu beralih menyentuh pundak Luziele di satu sisi dan melakukan hal yang sama seperti yang Hale lakukan.
Hale yang menatap itu seketika berhenti tertawa lalu menepis tangan Mackel di bahu Luziele. “Don’t touch her with your fucking hand.”
Mackel yang juga berhenti tertawa itu kini menatap bosnya dengan sebelah alis terangkat. “Kau membicarakan dirimu sendiri, Bos?”
Hale yang sudah menyimpan satu tangannya di saku itu mengedikan bahu acuh tak acuh.
“Kenapa kau tertawa, Bos?” Mackel berucap membuat Hale melirik geli padanya.
“Harusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau ikut tertawa, Sialan?” Hale berucap tak habis pikir dengan Mackel yang ikut mengedikan bahu. Hale mengedarkan pandangannya kembali ke arah lain dan menatap pada Elsie kemudian ia mengingat kembali apa yang membuat dirinya tertawa terbahak-bahak.
Liev menatap ke arah Elsie lalu berucap, “Jika kau tertawa akibat dia mengaku sebagai tunanganmu, dia mengucapkan fakta, Hale.”
Hale menatap ke arah Liev beberapa detik, menelaah sesuatu di otaknya lalu membalas, “Kau bersekongkol dengannya?”
Liev yang melipat kedua tangan di dada itu menekuk rautnya pada Hale lalu berseru, “What?! Hell no!”
Hale menatap ke arah Mackel dan Arvie bergantian yang tampaknya tak tertawa, bahkan mereka berdua menatap ke arahnya dengan serius. “Fuck,” umpat Hale lalu melangkah lebar meninggalkan mereka di sana dengan melepas dasi di kerahnya, melepas dua kancing atas, dan menyimpan dasi di saku. Tangannya meraih sebuah cangkir di sebuah meja dengan tak berhenti melangkah ke arah keluarganya berada, menegak vodka sekali tegukan dan meletakkan cangkirnya di nampan seorang pelayan yang ia lewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hale's Doll [COMPLETE☑️]
Storie d'amore[COMPLETE☑️] ⚠️WARNING! ADULT-DARK ROMANCE STORY! BERADEGAN KEKERASAN⚠️ Boneka. Seutas kata itu yang terpapar oleh pikiran seorang Hale Herachles Burner saat pertama memandang lengkungan bibir seorang gadis yang tak diundang di acaranya. Akalnya hi...