Holaaa... Update 3 hari sekali atau bsa lbh cepat yaa. Absen dlu
Happy Reading!
|||
“Pastikan itu selesai sebelum minggu depan. Bisa-bisanya ada keturunan di keluarga ini secara dadakan!” perintah Hale pada Zelfi yang langsung mengangguk kemudian pergi.
Hale tengah menyiapkan satu hadiah untuk keturunan tidak diprediksi itu untuk acara besar yang sudah siap bahkan langsung dirombak ulang. Kelahiran putri di keluarga itu tidak terdeteksi lebih awal membuat kabarnya tak kalah heboh dengan acara yang akan diselenggarakan besar-besaran.
“Baru lahir saja dia sudah menyusahkan,” keluh Hale agak jengkel.
Sebab ia hanya menyiapkan dua hadiah untuk keponakan barunya, bahkan itu sudah ia pesan sejak lima bulan lalu. Dan sekarang sangat mepet untuk acara yang diselenggarakan karena kelahiran tiga keluarga baru sekaligus.
“Zev, di mana Aksel?” Hale berjalan ke arah Zev yang sedang berbicara dengan bawahannya. Berada di dekat lorong yang sekarang sangat ramai akan persiapan yang akan dilakukan khusus untuk keluarga Burner besok malam di mansion ini.
Jadi persiapan tak hanya dilakukan di gedung milik Burner di Singapura nanti untuk acara kelahiran ketiga keponakannya. Acara khusus untuk keluarga Burner dan kerabat juga akan dilakukan besok malam secara tertutup.
“Mr. Burner akan sampai besok malam, Sir,” ucap Zev dingin menatap ke arah Hale.
Hale memutar bola matanya jengah.
“Selalu saja atasanmu itu. Besok malam acaranya dan dia akan sampai besok malam, katakan padanya jika terus mensia-siakan istri secantik dan seseksi itu. Dia benar-benar akan melihatku di kamarnya.”
Hale tak mendapat respons ekspresi dari Zev yang selalu menampilkan wajah dingin itu, persis seperti Aksel.
“Baik, nanti akan kukatakan padanya, Sir,” ucap Zev datar membuat amarah Hale tentang keponakan dan kakaknya itu seketika hilang mendapat respons datar dan kaku itu dari Zev. “Apa ada yang bisa kubantu lagi, Mr. Burner?”
Hale menggerakkan rahangnya menatap Zev tak kalah dingin sekarang dengan menonjolkan pipi tirusnya dengan lidah dari dalam. Terlihat kekesalannya kini berasal dari asisten kepercayaan Aksel ini.
“Zev, bisa aku tanya sesuatu padamu? Jujur, ini selalu mengusikku dari pertama melihatmu.”
Zev mengangguk. “Tanyakan apa yang ingin kau tanyakan, Mr. Burner.”
“Apa dokter pernah mendiagnosismu mengidap sesuatu, sehingga tak bisa merespons apa pun itu kecuali dengan ekspresi dingin?” Hale mulai melipat kedua tangannya di depan dada. Walaupun pertanyaannya terdengar bercanda, tapi ia serius.
“Tidak, Mr. Burner.”
“Lalu kenapa kau bersikap seperti es batu berjalan?” tanya Hale dengan jengkel. Ia mengingat bahwa memang hubungan rumah di keluarga orang ini sangat misterius dan kaku seperti menjemur pakaian di Antartika. Bahkan ia tahu ayah Zev juga memiliki sikap yang sama. Jackpot, asisten Kanzie adalah ayah dari Zev.
Kedua orang itu dikabarkan memiliki sikap sama-sama dingin dan tak banyak basa-basi. Apa pun suasananya di sekitarnya, pasti serasa serius.
“Apa ada jawaban yang tepat untuk pernyataanmu itu, Mr. Burner?” tanya Zev balik yang masih saja intonasi suaranya sama datarnya di tiap kata.
Hale mendatarkan rautnya. Meredam apa pun yang ia rasakan. “Up to you, Zev. Up to you,” ucap Hale sembari melangkah pergi.
“Kau ingin pergi ke mana, Mr. Burner?” tanya Zev balik yang berada di belakang Hale yang terus berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hale's Doll [COMPLETE☑️]
Roman d'amour[COMPLETE☑️] ⚠️WARNING! ADULT-DARK ROMANCE STORY! BERADEGAN KEKERASAN⚠️ Boneka. Seutas kata itu yang terpapar oleh pikiran seorang Hale Herachles Burner saat pertama memandang lengkungan bibir seorang gadis yang tak diundang di acaranya. Akalnya hi...